5 Keutamaan Dzikir Pagi dan Petang, Jadikan Kebiasaan!

Melakukan dzikir pagi dan petang adalah hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Dzikir pun bisa dilakukan dengan mudah sehingga siapa pun bisa mengerjakannya. Tentunya, melakukan dzikir dengan rutin akan memberikan banyak manfaat untuk yang melakukannya. Berikut ini adalah keutamaan dzikir pagi dan petang untuk yang rajin melakukannya.

Manfaat Dzikir Pagi dan Petang yang Paling Utama, Selalu Mengingat Allah SWT

Umat manusia mudah sekali tergiur dengan hal yang ada di dunia. Bahkan banyak yang lebih mengutamakan dunia dibandingkan akhirat. Itu juga lah yang menyebabkan banyak orang mulai lupa terhadap kewajibannya sebagai hamba Allah SWT.

Bila kita tak ingin terus terlena dengan dunia dan ingin mengingat Allah SWT, salah satu cara termudah yang bisa lakukan adalah berdzikir. Dengan memuji Allah SWT selama berzikir, kita pun tak akan lupa akan kebesaran-Nya dan bersyukur akan karunia yang Allah SWT berikan kepada kita.

Selain itu, Allah SWT akan mengingat pula hamba-Nya yang terus berdzikir pagi dan petang. Kita akan merasakan keberkahan dalam hidup karena kita terus mengingat Allah SWT meski sedang sibuk.

Diampuni Dosanya

Setiap manusia tak luput dari dosa. Tanpa sadar, dosa kita menumpuk setiap harinya dari yang kecil hingga besar. Mengingat dosa yang banyak itu mungkin akan membuat kita merasa sangat terpuruk.

Meski begitu, pintu ampunan tak akan Allah SWT tutup untuk kita. Mohonlah ampunan dengan berdzikir pagi dan petang, misalnya dengan mengucapkan “astagfirullah”. Kalimat istigfar ini menjadi dzikir harian yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, kita bisa turut melakukannya.

Mendapat Kasih Sayang Melimpah dari Allah SWT

Manfaat dzikir pagi dan petang lainnya adalah mendapatkan kasih sayang melimpah dari Allah SWT. Dalam surah Al Ahzab, Allah SWT memerintahkan manusia untuk bertasbih kepada-Nya setiap pagi dan petang.

Orang yang rajin berdzikir pagi dan petang akan sangat mencintai Allah SWT sehingga Allah SWT memberikan kasih sayang dan rahmat pada mereka. Kasih sayang yang diberikan juga akan melebihi dari apa yang kita bayangkan.

Jalan untuk Masuk Surga

Semua orang pasti ingin masuk surga. Namun, surga bukanlah hal yang semudah itu digapai. Bagaimanapun kita harus berusaha agar kita bisa memperoleh jalan yang mudah menuju surga.

Langkah pertama yang bisa kita perbuat adalah dengan dzikir sayyidul istighfar di pagi dan petang. Bacaannya adalah:

Allahumma anta rabbi laa ilaaha illa anta khalaqtani wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika. Wa wa’dika mastatho’tu a’uudzubika min syarri maa shana’tu abu-u laka bini’matika ‘alayya. Wa abuu-u bidzanbii faaghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW, yang mana beliau bersabda, “Barang siapa mengucapkan dzikir ini (sayyidul istigfar) di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barang siapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum subuh, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari.)

Mendapat Perlindungan dan Dijauhi dari Gangguan Setan

Terakhir ada keutamaan dzikir pagi dan petang Al Matsurat yaitu mendapatkan perlindungan dan dijauhi gangguan setan. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, tidak akan ada yang membahayakan seorang hamba yang membaca “Bismillaahi lladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un…’” sebanyak tiga kali setiap pagi dan sore.

Dari hadis riwayat At-Thabrani, Rasulullah SAW juga pernah bersabda bahwa setan tidak bisa masuk ke rumah hamba yang membaca sepuluh ayat dari Al Baqarah. Kesepuluh ayatnya adalah satu ayat kursi, dua ayat sesudah ayat kursi, lalu ditutup dengan tiga ayat terakhir ayat Al Baqarah.

Penutup

Jika tidak banyak mengingat dzikir, kita bisa download dzikir pagi dan petang dalam bentuk video. Metode lainnya adalah dengan menyimpan dzikir pagi petang pdf di HP sehingga kita bisa membacanya di mana saja.

7 Keutamaan Sedekah Pada Anak Yatim Yang Perlu Diketahui

Kedudukan anak yatim dalam Islam begitu dimuliakan. Islam memerintahkan umatnya untuk mengasihi mereka, salah satu caranya adalah dengan bersedekah. Amalan ini memang bisa meringankan kehidupan anak-anak tersebut. Namun, manfaatnya ternyata lebih dari itu karena sesungguhnya sedekah ini yang akan jadi penolong hidup kita.

Lantas, apa saja sesungguhnya keutamaan bersedekah pada anak yatim?

Menjauhkan Diri dari Mara Bahaya

Menyantuni anak yatim adalah amalan yang disukai Allah swt. Maka tidak heran jika perbuatan ini akan mendatangkan pertolongan-Nya, salah satunya adalah perlindungan dari segala mara bahaya. 

Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits tentang sedekah anak yatim yang diriwayatkan oleh  Thabrani yang menyebutkan bahwa amal tersebut dapat menutup tujuh puluh pintu kejahatan.

Mendatangkan Rezeki

Allah swt menjanjikan rezeki bagi mereka yang bersedekah dengan ikhlas. Harta yang disedekahkan akan tergantikan dengan berbagai wujud kenikmatan. Tidak hanya materi, tapi bisa juga berupa nikmat kesehatan, kemudahan dalam segala urusan, dan dikelilingi orang-orang yang  baik.

Syafaat di Hari Kiamat

Manfaat sedekah pada anak yatim berikutnya adalah mendapat syafaat di hari kiamat. Orang-orang yang senantiasa bersedekah akan menjadi salah satu dari tujuh golongan orang yang dilindungi saat kiamat. Hal ini tercantum dalam HR. Bukhori yang berbunyi “Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui”. 

Menghapuskan Dosa

Berbuat baik pada anak yatim juga akan membuka pintu ampunan bagi kita. Hadits Riwayat Tirmidzi mengibaratkan amalan ini dapat menghapus dosa-dosa di masa lalu bagaikan air memadamkan api. Taubat seorang hamba pun akan diterima.

Meski dijanjikan ampunan melalui sedekah, perlu diingat bahwa kita harus bersungguh-sungguh meninggalkan dosa setelah bertaubat.

Diberi Pahala Berlipat

Bersedekah akan mendatangkan pahala berlipat bagi si pemberi. Surah Al Baqarah ayat 261 menyebutkan bahwa kita akan mendapat ganjaran karena memberi sedekah. Diumpamakan, sedekah adalah sebutir benih yang kemudian memiliki tujuh bulir. Lalu, dari setiap bulir tersebut tumbuh 100 biji. Jadi, dapat dikatakan satu kali sedekah akan diganjar pahala sebanyak 700 kali lipat.

Mendatangkan Keberkahan pada Harta

Manfaat sedekah pada anak yatim yang ke enam adalah mendatangkan keberkahan pada harta. Sesungguhnya, dalam setiap harta yang kita miliki terdapat hak anak yatim. Oleh karena itu, menyisihkan sebagian saja untuk bersedekah sejatinya tidak akan mengurangi harta kita. Malah, keberkahan akan datang dalam berbagai wujud kenikmatan. 

Melapangkan hati

Sebagian dari kita mungkin masih menganggap sedekah adalah jalan untuk meringankan beban si penerima. Ternyata, amal ini juga membuat hati si pemberi terasa lapang bahkan merasa bahagia. 

Hal tersebut disebutkan dalam Hadits Riwayat Bukhori yang menyatakan bahwa perumpamaan orang pelit dan orang yang suka bersedekah adalah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang saat dipakai akan menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah akan merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya sehingga baju besi itu tidak meninggalkan bekas di kulitnya karena sedekah tersebut. 

Sementara itu, orang yang tidak suka bersedekah akan merasakan baju besinya mengikat kencang di tubuhnya akibat sulit bersedekah.

Demikian 7 keutamaan sedekah kepada anak yatim dalam ajaran Islam. Perbuatan baik ini tidak hanya sekedar membantu kehidupan pihak penerima tapi juga mendatangkan banyak kebaikan luar biasa untuk pihak pemberi. Semoga bermanfaat dan bisa menjaga semangat kita untuk selalu mengasihi anak yatim.

Mengenal Konsep Parenting Islam Lebih Dekat

Mendidik anak supaya menjadi pribadi yang taat bukanlah perkara yang mudah. Namun, jangan khawatir, ada panduan pola asuh anak menurut ajaran Islam yang dapat kita pelajari. Dari mana harus memulai? Kita bisa mengawalinya dengan memahami konsep dasar parenting islami.

Artikel ini akan mengulas pengetahuan dasar pola asuh anak berikut rekomendasi buku parenting Islam yang akan menambah wawasan kita.

Apa yang Dimaksud dengan Parenting?

Sebelum membahas tentang parenting menurut Islam, mari kita ketahui dahulu pengertian parenting menurut para ahli dan badan yang kompeten. 

Masud Hoghughi, seorang profesor fakultas psikologi di Universitas Hull, Amerika Serikat menyatakan bahwa parenting atau pengasuhan adalah hubungan antara orang tua dan anak yang mencakup berbagai dimensi dan sifatnya terus berkembang. Pengasuhan ini meliputi ragam aktivitas dari berbagai aspek, seperti fisik, emosional, juga sosial. 

Sementara itu, menurut Jane B Brooks, penulis buku the Process of Parenting, pengasuhan adalah rangkaian interaksi antara orang tua dan anak yang bertujuan untuk mendorong perkembangan anak. Selain itu, lingkungan sosial budaya tempat anak diasuh turut memberikan pengaruh terhadap interaksi tersebut.

Terakhir, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengartikan parenting sebagai interaksi yang terjalin antara orang tua dan anak yang dilakukan untuk meningkatkan aspek fisik, emosional, sosial, spiritual, serta intelektual. Interaksi ini dilakukan sejak anak dalam kandungan hingga ia dewasa.

Seperti Apa Parenting dalam Islam?

Lantas, bagaimana pola asuh yang dianjurkan oleh Islam? Berikut beberapa konsep pendidikan anak dalam Islam yang dapat kita terapkan.

  1. Mengasuh anak sesuai dengan tahapan usia

Tentu kita semua tidak asing dengan petuah Ali bin Abi Thalib untuk memperlakukan anak berdasarkan usianya. Pada tahap 0 sampai 7 tahun, orang tua hendaknya memperlakukan anak seperti raja yakni memenuhi segala kebutuhannya dan membuatnya merasa nyaman.

Selanjutnya, pada tahap usia 7 sampai 14 tahun orang tua dianjurkan untuk memperlakukan anak seperti tawanan. Artinya, anak mulai dikenalkan dengan konsep penghargaan dan hukuman. Beri dia apresiasi saat berbuat baik dan sebaliknya, beri dia hukuman yang wajar saat melakukan kesalahan.

Terakhir, pada tahap usia 14 tahun ke atas, anggaplah anak seperti sahabat. Jalin komunikasi yang baik dan sehat dengan bertukar pikiran dan pemberian tanggung jawab.

Jika kebutuhan dalam tiga tahap tersebut terpenuhi, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan berempati.

2. Menanamkan keimanan sedari kecil

Ada banyak cara yang dapat dilakukan orang tua untuk menumbuhkan iman dalam diri anak. Dilansir dari berbagai sumber, cara-cara tersebut di antaranya:

  • Mengajari anak mencintai Allah swt dan Rasulnya, misalnya melalui asmaul husna
  • Mengajari anak memuliakan Al Quran dengan membaca dan mempelajari isinya
  • Membiasakan anak mengingat Allah melalui dzikir
  • Mengajari anak untuk menghormati dan menghargai orang tua
  • Menasihati dan mengajarkan kebaikan

    3.
    Memberikan motivasi 

Memberikan motivasi pada anak bisa dilakukan dengan cara berbicara halus, tidak berbuat kasar, serta menyemangati anak saat berkegiatan.

Rekomendasi Bacaan Tentang Parenting Islam

Jika ingin lebih mendalami ilmu ini, berikut rekomendasi buku parenting Islam untuk Anda.

  • Smart Islamic Parenting, Mendidik dan Mencetak Buah Hati ala Nabi karya Ahmad Abi al-Musabih
  • Parenting Islami, Membentuk Anak Berkarakter karya Ridwan Abdullah Sani
  • Fitrah Based Education karya Ustaz Harry Hasan Santosa
  • Sentuhan Parenting karya Budi Ashari LC
  • Islamic Parenting, Pendidikan Anak Metode Nabi karya Syaikh Jamal Abdurrahman

Demikian ulasan mengenai konsep parenting Islam. Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk menjadikan anak pribadi yang taat.