Menjadi Muslim Produktif: 5 Kebiasaan Harian yang Berkah

 

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, menjadi Muslim yang produktif bukanlah hal yang mustahil. Islam mengajarkan nilai-nilai yang bisa membuat keseharian kita lebih terarah, bermakna, dan penuh berkah. Yuk, kita pelajari bersama lima kebiasaan sederhana yang bisa kamu terapkan mulai dari hari ini!

 

  1. Mulai Hari dengan Doa dan Dzikir

Hari yang penuh keberkahan dimulai dengan mengingat Allah. Bangun tidur, ucapkan doa, lalu lanjutkan dengan dzikir pagi. Aktivitas sederhana ini tak hanya menyegarkan hati, tapi juga memberikan energi spiritual yang membuat hari-harimu lebih positif.

 

  1. Sholat Tepat Waktu, Prioritas Utama

Di tengah kesibukan, salat sering kali menjadi tantangan. Tapi, ingatlah bahwa shalat adalah momen spesial antara kamu dan Allah. Cobalah jadikan alarm salat sebagai pengingat utama—bukan sekadar notifikasi yang bisa dilewatkan.

 

  1. Berbuat Baik, Sekecil Apa Pun

Sedekah tidak harus besar. Senyum kepada teman, membantu orang tua di rumah, atau berbagi ilmu sederhana bisa menjadi bentuk ibadah harian. Rasulullah ﷺ bersabda, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” Jadi, jangan remehkan kebaikan kecilmu!

 

  1. Bijak di Media Sosial

Anak muda dan media sosial adalah dua hal yang tak terpisahkan. Tapi, sebagai Muslim, kita diajarkan untuk berhati-hati dalam berbagi. Pastikan setiap unggahan membawa manfaat, bebas dari fitnah, dan tidak menyebarkan hoax. Gunakan platform mu sebagai ladang pahala.

 

  1. Evaluasi Diri Sebelum Tidur

Setiap malam, luangkan waktu sejenak untuk mengevaluasi diri. Apakah hari ini kamu lebih baik dari kemarin? Adakah dosa yang perlu kamu istighfarkan? Rutinitas ini akan membantu kamu terus memperbaiki diri.

 

Penutup:

Menjadi Muslim produktif itu soal konsistensi, bukan kesempurnaan. Mulailah dari langkah kecil, karena perubahan besar dimulai dari niat yang ikhlas dan tindakan sederhana. Yuk, jadikan hari-harimu lebih bermakna dengan kebiasaan Islami, Barakallahu Fiikum!

Hidup Berkah, Hati Tenang: 5 Pilar Dasar Kehidupan Islami yang Harus #OrangBaik Ketahui

3. Akhlak Mulia: Cermin Keindahan Islam

Kepribadian yang baik adalah bukti nyata seorang Muslim sejati. Nabi Muhammad SAW pun diutus untuk menyempurnakan akhlak. Bersikap jujur, rendah hati, dan menjaga lisan adalah bagian dari akhlak mulia yang mencerminkan keindahan ajaran Islam.

“Sesungguhnya orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Ahmad)

4. Mencari Ilmu: Cahaya yang Menuntun Jalan

Ilmu adalah cahaya kehidupan. Dengan memahami ajaran Islam dan memperdalam ilmu pengetahuan, kita akan semakin dekat dengan Allah dan mampu menjalani hidup sesuai tuntunan-Nya. Jangan pernah lelah belajar karena ilmu membuka jalan menuju keberkahan.

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadalah: 11)Hidup yang penuh berkah adalah dambaan setiap insan. Bukan sekadar tentang materi melimpah, melainkan ketenangan hati dan kedamaian jiwa yang selalu hadir dalam setiap langkah. Sebagai seorang Muslim, ada lima pilar dasar yang menjadi pondasi untuk mencapai kehidupan Islami yang penuh berkah dan hati yang tenang. Yuk, kita bahas!

1. Shalat: Menjaga Komunikasi dengan Allah SWT

Shalat adalah tiang agama, ibadah yang tak hanya diwajibkan tetapi juga menjadi cara mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Dengan menjaga shalat lima waktu, hati akan diliputi ketenangan karena kita menyerahkan segala urusan kepada Allah. Shalat juga mengajarkan disiplin dan rasa syukur atas nikmat-Nya.

“Dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (QS. Thaha: 14)

2. Sedekah: Menanam Amal, Menuai Berkah

Memberi tak pernah membuat kita kekurangan. Justru dengan sedekah, Allah SWT menjanjikan rezeki yang berlipat ganda. Sedekah bukan hanya tentang materi, tapi juga senyum, bantuan kecil, atau kebaikan yang tulus. Dengan berbagi, hati terasa ringan, dan hidup menjadi lebih bermakna.

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai ada seratus biji.” (QS. Al-Baqarah: 261)

5. Ikhlas dan Tawakal: Kunci Keteguhan Hati

Ikhlas dalam beramal dan tawakal setelah berusaha adalah sikap yang akan membuat hati selalu tenang. Dengan memasrahkan hasil kepada Allah, kita akan terhindar dari rasa cemas atau kecewa.

“Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupkan keperluannya.” (QS. At-Talaq: 3)

Penutup

Hidup yang berkah dan hati yang tenang bukanlah sesuatu yang instan, tetapi hasil dari usaha kita menjalani kehidupan sesuai ajaran Islam. Shalat, sedekah, akhlak mulia, ilmu, dan ikhlas adalah lima pilar yang dapat menjadi pondasi kuat untuk meraih keberkahan dunia dan akhirat.

Mari mulai langkah kecil hari ini untuk hidup yang lebih baik. Karena dengan Islam sebagai pedoman, hidup kita akan selalu berada di jalan yang benar dan penuh cahaya. Selamat mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari, Barakallahufikum!

 

Perahu Ambulans Pertama Hadir di Pesisir Bondan, Waktu Tempuh Jadi Lebih Singkat

ZIS Indosat bersama Yayasan Indonesia Beramal Sholeh (IBS) meluncurkan perahu ambulans khusus di pesisir Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, pada Sabtu, 2 November 2024. 

Dengan akses transportasi yang terbatas di daerah ini, kehadiran perahu ambulans menjadi solusi penting bagi warga yang memerlukan layanan medis darurat.

Acara peresmian berlangsung di Masjid Jami Al Muttaqin dan dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Sukmananto (Ketua Harian SKI Indosat), Adhi Purnomo (Ketua Bidang ZIS Indosat), serta Riki Haryadi dan Dea Sunarwan dari Yayasan Indonesia Beramal Sholeh. 

Hadir pula beberapa pejabat dari Indosat dan Amalsholeh Network, menunjukkan kolaborasi sinergis antara ZIS Indosat dan IBS untuk meningkatkan fasilitas kesehatan di wilayah terpencil.

Perahu ambulans ini dirancang untuk mengatasi salah satu kendala utama warga Bondan, yakni akses cepat menuju layanan medis. Sebelumnya, perjalanan ke puskesmas di Kampung Laut, yang berjarak 12 kilometer, membutuhkan waktu sekitar satu jam. 

Kini, dengan perahu ambulans, waktu tempuh bisa dipangkas menjadi hanya 18 menit, mempercepat respons terhadap keadaan darurat dan meningkatkan peluang keselamatan bagi pasien.

“Kami menyadari bahwa ambulans pesisir ini sangat dibutuhkan warga Dusun Bondan untuk mempercepat akses kesehatan yang layak,” ujar Sukmananto, Ketua Harian SKI Indosat. 

Pernyataan ini diperkuat oleh Dea Sunarwan dari Yayasan Indonesia Beramal Sholeh, yang menekankan pentingnya transportasi medis cepat untuk meminimalisasi risiko akibat terlambatnya penanganan.

Selain penyediaan perahu ambulans, kolaborasi ini juga memberikan pembekalan medis dasar bagi warga Dusun Bondan. Melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga Amal Bunda, warga memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam pertolongan pertama, sehingga mereka bisa memberikan bantuan dasar sebelum pasien tiba di fasilitas kesehatan.

Peluncuran perahu ambulans ini tidak hanya menyediakan akses transportasi medis, tetapi juga mendukung ketahanan kesehatan masyarakat pesisir dengan memberikan pelatihan medis dasar. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model bagi program kesehatan di wilayah pesisir lainnya di Indonesia.

Generasi Hijrah: Bagaimana Islam Membentuk Gaya Hidup Positif

Tren hijrah di kalangan anak muda kini semakin kuat. Banyak dari kita yang melihat teman, rekan kerja, atau bahkan figur publik yang memutuskan untuk berhijrah menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Apa sebenarnya yang mendorong tren ini, dan bagaimana hijrah bisa membentuk gaya hidup yang lebih baik? Simak beberapa penjelasan di bawah ini!

Melangkah Menuju Kebaikan

Salah satu yang sering menjadi titik balik dalam kehidupan seseorang adalah ketika mereka menemukan makna spiritual yang lebih dalam. Kisah-kisah hijrah tidak selalu dimulai dengan perjalanan yang mudah. Ada yang berasal dari masa lalu penuh dengan kesenangan duniawi, tetapi menemukan kekosongan dalam hati. Ada juga yang terlahir di keluarga religius, tetapi baru menemukan pemahaman yang lebih mendalam di usia dewasa.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari)

Hadits di atas menunjukan ketika kita mempunyai niat tulus melangkah menuju kebaikan maka Allah akan datangkan kebaikan itu, tapi jika tidak tulus maka sebaliknya yang akan didapatkan, maka dari itu ketika kita melangkah menuju kebaikan hendaknya meluruskan niat selurus-lurusnya.

Tantangan dalam Proses Hijrah

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ 

 

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?”

  1. Al-‘Ankabut(29):2.

Hijrah bukanlah jalan yang mudah. Seseorang yang berhijrah mungkin akan menghadapi banyak tantangan, baik dari lingkungan, keluarga, maupun dari dalam dirinya sendiri. Tidak sedikit yang merasa sulit mempertahankan konsistensi dalam beribadah atau menghadapi stigma negatif dari orang-orang yang tidak memahami perubahan tersebut.

Lingkungan sosial juga bisa menjadi tantangan terbesar. Ketika kita memutuskan untuk mengubah gaya hidup, kadang ada penilaian atau tekanan sosial dari orang-orang di sekitar kita. Hal ini bisa menjadi ujian besar bagi yang berhijrah, tetapi justru di sinilah kekuatan mental dan spiritual diuji.

Konsistensi: Kunci dalam Hijrah

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ

 

“Sesungguhnya orang-orang yang  berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqamah tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati.”

  1. Al-Ahqaf(46):13.

Salah satu pelajaran penting dalam hijrah adalah konsistensi (istiqamah). Tidak cukup hanya memulai perubahan yang lebih penting adalah bagaimana kita menjaga langkah tersebut agar tetap berjalan di jalan yang benar. Dalam Islam, hijrah bukanlah proses instan. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan bahwa hijrah adalah perjalanan seumur hidup kita terus berusaha memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Istiqamah bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti shalat lima waktu tepat waktu, memperbaiki akhlak, atau menghindari hal-hal yang dilarang agama. Dengan konsistensi, perubahan itu akan menjadi bagian alami dari hidup kita.

Hijrah: Sebuah Perjalanan Menuju Gaya Hidup Positif

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 189,

“…Bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”

Tren hijrah di kalangan anak muda adalah salah satu contoh nyata bagaimana Islam mampu membentuk gaya hidup yang lebih baik. Dalam proses hijrah, kita diajarkan untuk lebih sabar, lebih bijak dalam memilih pergaulan, lebih fokus pada hal-hal yang membawa kebaikan, dan tentu saja, lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Hijrah bukanlah sekadar tren ini adalah panggilan spiritual yang membimbing kita menuju hidup yang lebih bermakna. Bagi banyak anak muda, hijrah adalah sebuah bentuk revolusi diri untuk menjadi lebih baik, lebih kuat, dan lebih damai. Jadi, mari jadikan hijrah sebagai langkah nyata untuk membangun gaya hidup positif dalam setiap aspek kehidupan.

Kesimpulan Hijrah adalah perjalanan spiritual yang membentuk seseorang menjadi lebih baik, meski dihadapkan dengan tantangan. Dengan konsistensi dan semangat yang kuat, hijrah dapat mengubah hidup kita menuju kebaikan dan kebahagiaan yang hakiki, serta menciptakan gaya hidup positif yang sesuai dengan ajaran Islam, Barakallahu Fiikum!.

 

Menghadapi Tantangan Zaman Digital: Etika Berinternet Menurut Islam

Dalam era digital yang serba cepat ini, kita sebagai umat Islam dituntut untuk memahami bagaimana menjalankan kehidupan di dunia maya sesuai dengan ajaran agama. Internet dan media sosial telah menjadi bagian penting dari keseharian, namun dibalik manfaatnya, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, terutama bagi generasi muda. Bagaimana seharusnya kita bersikap saat menggunakan media sosial? Bagaimana menjaga privasi dan menghindari hal-hal yang dilarang agama, seperti fitnah dan hoaks? Simak beberapa penjelasan di bawah ini.

1. Etika Komunikasi Online

Islam sangat mementingkan adab dalam berkomunikasi. Dalam dunia digital, adab ini tetap relevan dan perlu diterapkan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam” (HR. Bukhari).

Di dunia maya, kita perlu bijak dalam berbicara atau menulis. Hindari komentar yang kasar, sarkastik, atau merendahkan orang lain. Salah satu prinsip dalam berkomunikasi online adalah memastikan bahwa setiap kata yang kita ucapkan atau tuliskan tidak menimbulkan fitnah atau permusuhan. Jadikan setiap postingan sebagai ladang amal, bukan dosa.

Tips Islami dalam berkomunikasi online:

  • Pikirkan sebelum mengetik: Apakah yang ingin kita sampaikan bermanfaat atau justru merugikan?
  • Hindari ghibah (bergosip) dan adu domba, baik secara langsung maupun dalam bentuk komentar.
  • Bersikap santun, bahkan ketika berbeda pendapat.

2. Menjaga Privasi

Privasi adalah hal yang sangat penting dalam Islam. Allah SWT memerintahkan kita untuk menjaga aurat dan tidak mengumbar hal-hal pribadi tanpa kebutuhan. Di media sosial, ini bisa diterapkan dengan menjaga informasi yang kita bagikan. Jangan mudah mempublikasikan hal-hal yang bersifat pribadi seperti alamat, kehidupan keluarga, atau kebiasaan sehari-hari yang bisa dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Firman Allah dalam Surat An-Nur ayat 30-31 menekankan pentingnya menjaga pandangan dan memelihara aurat, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat An-Nur ayat 30 “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat An-Nur ayat 31, “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat…” yang bisa diterjemahkan dalam dunia digital sebagai kewajiban untuk tidak sembarangan menampilkan diri atau memposting hal-hal yang bisa membuka pintu fitnah.

Panduan Islami menjaga privasi di media sosial:

  • Batasi informasi pribadi yang dibagikan ke publik.
  • Atur pengaturan privasi akun media sosial.
  • Hindari memposting hal-hal yang bisa menimbulkan kesalahpahaman atau membuka aib orang lain.

3. Menghindari Fitnah dan Hoaks

Fitnah dan hoaks sangat berbahaya di dunia maya, dan Islam sangat melarang penyebaran kebohongan. Rasulullah SAW bersabda, “Cukuplah seseorang dikatakan berdusta jika ia menceritakan setiap yang didengarnya” (HR. Muslim). Dalam konteks dunia digital, ini berlaku pada kebiasaan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

Menghindari hoaks adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Sebelum membagikan sesuatu, pastikan bahwa informasi tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan sudah diverifikasi. Sebab, menyebarkan berita palsu tidak hanya bisa menimbulkan keresahan, tetapi juga bisa berdampak buruk pada hubungan sosial dan menciptakan fitnah di masyarakat.

Cara Islami menghindari hoax dan fitnah:

  • Verifikasi sumber informasi sebelum membagikannya.
  • Hindari meneruskan berita yang mengandung provokasi atau menyudutkan pihak tertentu.
  • Bijaklah dalam memilih sumber berita, pastikan informasi berasal dari media yang kredibel.

Kesimpulan

Menjalani kehidupan di era digital sebagai seorang Muslim bukan hanya soal menikmati kemudahan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana menerapkan nilai-nilai agama dalam setiap aktivitas online. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip etika Islami, menjaga privasi, serta menjauhi fitnah dan hoaks, kita bisa menjadi pengguna media sosial yang tidak hanya cerdas, tetapi juga membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Mari kita jadikan dunia digital sebagai sarana untuk menyebarkan kebaikan, dan bukan keburukan. Tetap ingat, apa yang kita lakukan di dunia maya juga akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Semoga penjelasan di atas bisa menjadi pengingat bagi generasi muda Muslim dalam menggunakan internet secara bijak dan beretika sesuai dengan ajaran Islam. Barakallahu Fiikum!

Bekerja dan Beribadah: Bagaimana Islam Memandang Karier dan Produktivitas

Ketika mendengar kata “karier,” kebanyakan dari kita mungkin langsung berpikir tentang kesuksesan, tanggung jawab, atau bahkan stres yang datang dengan pekerjaan modern. Tapi, pernahkah #OrangBaik berpikir bahwa karier bisa menjadi salah satu bentuk ibadah? Dalam Islam, bekerja keras bukan hanya sekadar kewajiban sosial, melainkan juga bagian dari pengabdian kepada Allah.

Nilai-Nilai Kerja Keras dalam Islam

Islam sangat menjunjung tinggi etos kerja. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, kita diajarkan untuk menghargai kerja keras. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada makanan yang lebih baik dari makanan yang dihasilkan oleh usaha tangannya sendiri.” Ini menunjukkan bahwa Islam menghormati usaha dan upaya setiap individu dalam meraih rezeki yang halal.

Bekerja dengan gigih, fokus, dan jujur adalah bagian dari ibadah. Saat kita menekuni karier, apapun bidangnya, selama itu halal, kita bisa menganggapnya sebagai bagian dari upaya untuk mendapatkan ridha Allah. Dengan begitu, setiap hari kerja kita, meski penuh tantangan, bisa jadi ladang pahala.

Pentingnya Etika Bisnis Islami

Dalam menjalani karier profesional di era modern ini, kita sering dihadapkan dengan situasi yang menuntut integritas. Nah, di sinilah etika bisnis Islami memainkan peranan penting. Islam mengajarkan kita untuk jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam segala aspek kehidupan, termasuk dunia kerja. Karena setiap hal yang kita lakukan akan mendapat balasan dari Allah SWT, seperti firman Allah dalam Surat Az-Zalzalah(99):8,

وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ

“dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

Jadi, jangan hanya fokus pada hasil atau keuntungan, tapi juga perhatikan proses yang kita jalani. Hindari kecurangan, penipuan, atau tindakan yang merugikan orang lain. Etos kerja Islami mengajarkan kita bahwa keberkahan dalam rezeki bukan hanya soal berapa banyak yang kita dapatkan, tapi bagaimana cara kita mendapatkannya. Selalu ingat, apa yang halal akan membawa berkah yang melimpah.

Menjaga Keseimbangan antara Karier dan Ibadah

Tantangan besar bagi anak muda zaman sekarang adalah menjaga keseimbangan antara karier dan ibadah. Kita sering terjebak dalam kesibukan dunia kerja hingga lupa bahwa ada kewajiban yang lebih besar kepada Sang Pencipta. Islam mengajarkan keseimbangan hidup, termasuk antara bekerja keras dan beribadah.

Dalam surah Al-Jumu’ah ayat 10, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ 

“Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung. “

Ini artinya, kita didorong untuk produktif dan aktif dalam kehidupan dunia, namun jangan sampai melupakan ibadah. Buatlah jadwal yang seimbang antara pekerjaan dan kewajiban spiritual. Dengan begitu, kamu bisa tetap produktif tanpa meninggalkan tanggung jawab sebagai seorang Muslim.

Kesimpulan

Karier dan ibadah bukanlah dua hal yang bertentangan, justru saling melengkapi. Dalam Islam, bekerja dengan niat yang benar dan cara yang halal sama artinya dengan beribadah. Jadi, jangan ragu untuk mengejar karir impian, selama #OrangBaik tetap menjaga etika Islami dan tidak melupakan kewajiban spiritual. Karena pada akhirnya, sukses dunia dan akhirat adalah tujuan yang sebenarnya. Jangan bosan jadi #OrangBaik mari kita #TumbuhBersama, Barakallah fiikum!

Baca artikel kebaikan lainnya di sini atau dukung Indonesia Beramal Sholeh sekarang!

Perahu Medis: Harapan Hidup Warga Dusun Bondan

Dusun Bondan, di Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, mungkin terdengar asing bagi banyak orang. Tapi, di balik keindahan alamnya yang penuh tambak, sungai, dan laut, tersimpan kisah perjuangan warga yang menggantungkan hidupnya pada perahu. Dusun Bondan juga merupakan salah satu titik lokasi implementasi yang ada di Indonesia Beramal Sholeh.

Hidup di Antara Sungai dan Tambak

Dusun Bondan berdiri di atas lahan seluas 50 hektar, di mana sungai menjadi nadi utama transportasi. Tanpa jalan darat, perahu adalah satu-satunya moda transportasi yang bisa diandalkan. Dari pergi ke sekolah hingga akses layanan kesehatan, semuanya butuh perahu. Bayangkan, setiap aktivitas harian bergantung pada arus air dan kondisi perahu yang mereka miliki.

Nelayan dan Pengrajin Sapu Lidi

Mayoritas warga Dusun Bondan berprofesi sebagai nelayan. Mereka menangkap ikan di perairan yang mengelilingi dusun ini. Sebagian lainnya, kreatif membuat sapu lidi dari bahan-bahan alami yang mereka kumpulkan di sekitar. Namun, meski kaya akan sumber daya alam, tantangan besar mengintai mereka setiap harinya.

Perahu: Jalur Kehidupan dan Kemanusiaan

Bukan hanya alat transportasi, perahu di Dusun Bondan adalah jembatan bagi kehidupan yang lebih baik. Bayangkan, ada 25 anak di dusun ini yang harus menempuh perjalanan 1 jam dengan perahu untuk sampai ke sekolah. Tanpa perahu yang memadai, pendidikan mereka pun bisa terhambat.

Namun, bukan hanya pendidikan yang terpengaruh. Akses ke layanan kesehatan juga menjadi tantangan besar. Untuk mencapai Puskesmas di Kecamatan Kampung Laut, warga harus menempuh perjalanan 45 menit dengan perahu. Dalam kondisi darurat, waktu ini terasa begitu panjang dan penuh risiko.

Kisah Ibu Rokayah: Tragisnya Keterbatasan Akses Kesehatan

Salah satu kisah memilukan datang dari Ibu Rokayah, warga Dusun Bondan. Suatu malam ketika air ketubannya pecah, beliau harus menunggu lama untuk menemukan perahu yang bisa membawanya ke Puskesmas. Perjuangan di tengah malam itu berakhir tragis, karena sang buah hati tak dapat diselamatkan. Kejadian ini menggambarkan betapa pentingnya perahu medis di Dusun Bondan, agar tak ada lagi ibu yang kehilangan anaknya karena minimnya akses kesehatan.

Perahu Medis: Solusi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Dengan adanya perahu medis, Dusun Bondan bisa memiliki akses yang lebih cepat dan aman ke fasilitas kesehatan. Setiap detik sangat berarti, terutama saat nyawa dipertaruhkan. Dengan perahu medis, bukan hanya akses, tapi harapan hidup warga bisa ditingkatkan.

Itulah cerita dari Dusun Bondan dengan berbagai hiruk pikuk keadaan yang ada di dalamnya, mari bersama-sama kita lebih peka terhadap kondisi yang ada di Dusun Bondan, bisa cek aja ya informasinya di program yang ada di Indonesia Beramal Sholeh, semoga bermanfaat dan menjadi wawasan untuk #OrangBaik di Indonesia Beramal Sholeh, Barakallah Fiikum!

Baca artikel kebaikan lainnya di sini atau dukung Indonesia Beramal Sholeh sekarang!

Menjadi Versi Terbaik Versi Islam

Siapa sih yang nggak mau jadi versi terbaik dari diri sendiri? Di era sekarang, self-improvement atau pengembangan diri udah jadi tren. Banyak dari kita sibuk cari cara untuk jadi lebih produktif, lebih bahagia, atau lebih sukses. Tapi, tahu nggak sih kalau ajaran Islam sebenarnya udah lama banget ngasih kita panduan untuk mengembangkan diri, bahkan sampai urusan dunia dan akhirat?

Dalam Islam, self-improvement itu bukan sekadar soal fisik atau materi. Lebih dari itu, Islam mengajarkan kita buat tumbuh jadi pribadi yang lebih baik secara spiritual, mental, dan juga sosial. Yuk, kita bahas bagaimana ajaran Islam bisa bantu #OrangBaik jadi versi terbaik dari diri sendiri!

1. Shalat: Kunci Ketenangan dan Kedekatan dengan Allah

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ    اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ    

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” QS. Ar-Ra’d(13):28.

Kita semua tahu shalat adalah tiang agama, tapi pernah nggak sih #OrangBaik ngerasa shalat juga bisa jadi cara untuk self-improvement? Ketika kita rutin mendirikan shalat, bukan cuma hubungan kita dengan Allah yang diperbaiki, tapi juga dengan diri kita sendiri.

Shalat itu semacam meditasi terbaik versi Islam. Di tengah kesibukan dunia yang kadang bikin kita stres, shalat memberi momen jeda buat hati dan pikiran. Fokus kita dialihkan dari hiruk-pikuk dunia ke ketenangan menghadap Sang Pencipta. Dari situ, kita bisa dapat ketenangan batin, lebih mindful, dan lebih siap menghadapi tantangan hidup dengan tenang.

2. Kekuatan Doa: Memohon yang Terbaik, Berusaha Maksimal

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ    اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ 

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.” QS. Al-Baqarah(2):186.

Doa adalah senjata seorang Muslim, dan nggak ada senjata yang lebih ampuh buat menghadapi kehidupan daripada doa. Bayangin aja, setiap kali #OrangBaik berdoa, itu ibarat #OrangBaik “curhat” langsung ke Allah, Yang Maha Mendengar dan Maha Kuasa.

Doa bukan cuma soal minta, tapi juga soal mengakui bahwa kita punya keterbatasan. Ini bikin kita lebih rendah hati dan sadar bahwa setiap usaha butuh ridha-Nya. Nah, setelah berdoa, kita jadi lebih semangat dan percaya diri buat berusaha lebih keras. Kekuatan doa ini ngasih kita energi buat nggak gampang menyerah dan selalu optimis!

3. Akhlak Baik: Pondasi untuk Sukses di Dunia dan Akhirat

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” QS. Al-Ahzab(33):21.

Bicara self-improvement nggak bisa lepas dari yang namanya etika atau akhlak. Dalam Islam, akhlak baik itu penting banget, dan Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dari akhlak mulia. Kalau kita pengen jadi versi terbaik diri sendiri, kita juga harus mulai dari memperbaiki akhlak.

Mulai dari hal kecil, seperti berkata jujur, sabar, dan berbuat baik sama orang lain. Akhlak baik ini nggak cuma bikin kita disukai orang, tapi juga membuka banyak pintu rezeki dan kesuksesan. Di dunia kerja misalnya, orang dengan akhlak yang baik cenderung lebih dipercaya, lebih dihargai, dan punya kesempatan karir yang lebih baik.

4. Etika Islami dalam Kehidupan Sehari-hari: Langkah Kecil yang Berdampak Besar

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ

“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,” QS. Az-Zalzalah(99):7.

Islam mengajarkan kita buat menjalani hidup dengan etika yang baik. Mulai dari hal-hal kecil seperti menjaga kebersihan, disiplin waktu, hingga menghormati orang tua dan sesama. Hal-hal ini mungkin terlihat sepele, tapi kalau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dampaknya besar banget!

Ketika kita disiplin dan menjaga waktu, misalnya, produktivitas otomatis meningkat. Hidup jadi lebih teratur dan kita lebih fokus dalam mencapai tujuan. Sikap saling menghormati juga bikin hubungan sosial kita lebih harmonis. Dan semua ini, kalau dilakukan dengan niat ibadah, bakal mendekatkan kita pada ridha Allah.

 

Kesimpulan

Self-improvement dalam Islam itu bukan hanya tentang duniawi, tapi tentang memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan sesama. Dengan menjalankan shalat, memperbanyak doa, dan menjaga akhlak, kita nggak cuma jadi pribadi yang lebih baik, tapi juga bisa lebih sukses hingga bahagia di dunia dan akhirat. Jadi, yuk mulai sekarang kita manfaatkan ajaran Islam sebagai panduan untuk terus berkembang dan jadi versi terbaik dari diri kita sendiri!

Semangat jadi lebih baik setiap hari, dan ingat, Islam selalu ada untuk bantu #OrangBaik di setiap langkah, Barakallahufikum!

Baca artikel kebaikan lainnya di sini atau dukung Indonesia Beramal Sholeh sekarang!

Tips Mudik Saat Menjelang Lebaran Idul Fitri

Mudik merupakan salah satu tradisi yang populer di kalangan masyarakat Indonesia, apalagi pada momentum menjelang libur Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Periode libur yang cukup panjang ini memang kerap dimanfaatkan untuk menjalin silaturahmi dengan sanak saudara yang berada di kampung halaman. 

Namun, dalam menempuh perjalanan panjang ditambah lagi durasi lama seperti mudik, tentu perlu persiapan yang tidak sembarangan. Ada beberapa tips mudik aman dan nyaman yang bisa #OrangBaik terapkan untuk memastikan perjalanan mudik tidak terganggu dan tetap terasa nyaman. Yuk, langsung saja simak tips mudik aman dan nyaman di bawah ini agar libur Lebaran bersama keluarga menjadi lebih maksimal!

1. Cek Keadaan Rumah Sebelum Ditinggal Mudik

Tips mudik yang pertama adalah dengan memastikan rumah dalam keadaan benar-benar aman untuk ditinggalkan dalam waktu yang lama. Mulai dari mencabut semua kabel aliran listrik, regulator gas, aliran air, serta mengunci semua pintu, jendela dan pagar rumah. Agar memastikan mudik aman kita lebih maksimal, infokan juga tetangga yang tidak mudik, ketua RT, serta petugas keamanan kompleks bahwa rumah akan berada dalam keadaan kosong sehingga mereka bisa membantu mengawasi rumah Anda.

  1. Beri Sistem Keamanan Ekstra Berupa Kamera CCTV

Dengan berkembangnya teknologi, kini #OrangBaik bisa menerapkan tips mudik aman dan nyaman lebih ekstra dengan memanfaatkan kemajuan teknologi keamanan. Agar bisa tetap memantau keamanan kondisi rumah saat ditinggal mudik, #OrangBaik bisa menginstalasi kamera CCTV di beberapa titik rumah yang bisa diakses secara online melalui gadget saat bepergian mudik. Meskipun membutuhkan anggaran ekstra, tips mudik aman dan nyaman satu ini bisa jadi jurus jitu untuk tetap bisa meninggalkan rumah kosong dengan tenang.

  1. Persiapkan Kesehatan Tubuh sebelum Mulai Perjalanan Mudik

Agar dapat menempuh perjalanan jauh, tentu dibutuhkan tubuh yang fit. Maka dari itu, tips mudik selanjutnya adalah dengan menjaga tubuh #OrangBaik dalam keadaan sehat sebelum mudik. Mulailah rutin berolahraga, menjaga pola makan, serta mengkonsumsi suplemen kesehatan tambahan. Jangan lupa, tips mudik satu ini tak cuma berlaku untuk sebelum jalankan perjalanan mudik saja, bisa juga menjadi kebiasaan sehari-hari untuk kedepannya.

  1. Bekali Juga Perjalanan Mudik dengan Obat-obatan Darurat

Tips mudik yang keempat berhubungan dengan kesehatan tubuh, tips lainnya yang tak kalah penting adalah dengan selalu membawa starter kit health berisi obat-obatan darurat, vitamin serta P3K sepanjang perjalanan. Khususnya jika ada anggota keluarga #OrangBaik yang memiliki riwayat penyakit atau gangguan kesehatan tertentu, maka sangat penting untuk memperhatikan tips mudik aman dan nyaman yang satu ini.

  1. Pastikan Perbekalan Lainnya Memadai

Tips mudik yang tak kalah penting adalah memastikan semua perbekalan #OrangBaik sepanjang perjalanan termasuk makanan, minuman, serta pakaian juga memadai. Khusus untuk makanan dan minuman, dianjurkan untuk membuat persiapan ekstra untuk keadaan darurat. Apalagi jika #OrangBaik membawa anak kecil yang masih membutuhkan keperluan khusus seperti popok, susu, dan lainnya, pastikan juga semua kebutuhannya tak lewat dari perbekalan Anda.

  1. Periksa Semua Kesiapan Kendaraan Mudik

Tips mudik selanjutnya ini berlaku bagi #OrangBaik yang hendak mudik menggunakan kendaraan pribadi. Sebelum melakukan perjalanan, pastikan kendaraan benar-benar dalam keadaan siap untuk dibawa perjalanan jauh. Lakukan pengecekan mesin, rem, oli, hingga ban dan lainnya. Bila perlu, bawa kendaraan ke bengkel terlebih dahulu untuk dicek secara profesional. Selain itu, yang terpenting jika #OrangBaik membawa kendaraan pribadi adalah memastikan peralatan seperti dongkrak, obeng, tang, ban serep, dan sejenisnya tersedia di kendaraan untuk berjaga-jaga di keadaan darurat. Pastikan juga isi bahan bakar semaksimal mungkin sebelum memulai perjalanan.

  1. Pentingnya Power Bank, Kuota Internet dan Gadget

Dahulu, mudik terasa lebih ribet karena beberapa hal masih harus dipersiapkan secara manual seperti mengumpulkan info mengenai rute perjalanan, membawa cadangan peta perjalanan dan lainnya. Namun, kini semua hal tersebut sudah tersedia lewat perangkat smartphone. Mengingat pentingnya peran smartphone selama mudik, jangan lupa untuk pastikan kuota internet memadai serta bawa power bank yang telah terisi penuh sebagai cadangan daya tahan baterai smartphone sepanjang perjalanan, smartphone selalu siap jika #Orangbaik membutuhkan sesuatu seperti mengecek rest area terdekat, hotel terdekat, rute perjalanan, atau kebutuhan darurat lainnya.

  1. Persiapkan Uang dan Dokumen yang Diperlukan

Tips mudik kedelapan adalah mempersiapkan uang dan dokumen yang wajib dibawa untuk perjalanan mudik. Meski kini banyak yang telah menerapkan sistem cashless, tak ada salahnya untuk selalu membawa sejumlah uang tunai dalam pecahan kecil untuk berjaga-jaga. Pastikan juga kartu dompet elektronik #OrangBaik terisi saldo yang memadai. Jangan lupa, kartu dan dokumen penting lainnya seperti ATM, kartu kredit, KTP, SIM, dan sejenisnya juga sudah lengkap di dalam dompet #OrangBaik.

  1. Beli Tiket Perjalanan Dari Jauh Hari

Untuk #OrangBaik yang berencana mudik dengan menggunakan armada transportasi umum seperti pesawat atau kereta api, tips mudik berikut ini penting untuk #OrangBaik persiapkan. Pesanlah tiket perjalanan #Orangbaik dari jauh hari sebelum hari-H perjalanan mudik. Tips mudik satu ini tak hanya menjaga agar #OrangBaik tidak kehabisan tiket perjalanan, tapi juga memungkinkan #OrangBaik mendapatkan harga yang tidak terlalu mahal karena tiket perjalanan mudik saat mendekati musim mudik cenderung akan melonjak.

  1. Istirahat yang cukup

Seperti yang telah disebutkan pada tips mudik lainnya, kondisi tubuh yang fit sangatlah penting untuk memastikan keamanan serta kenyamanan perjalanan mudik. Maka dari itu, pastikan sebelum melakukan perjalanan mudik #OrangBaik memperoleh istirahat berkualitas yang cukup. Untuk #OrangBaik yang memutuskan untuk mudik dengan kendaraan pribadi, pastikan juga agar tidak memaksakan perjalanan jika sudah mulai merasa lelah. #OrangBaik bisa berhenti sejenak untuk beristirahat atau bergantian menyetir dengan anggota keluarga lain bila memungkinkan.

Itulah beberapa tips mudik perlu  diperhatikan agar perjalanan mudik terasa lebih nyaman, utamakan keselamatan daripada kecepatan, jadikan momen lebaran ini untuk menjaga keharmonisan hubungan, bagi #OrangBaik yang hendak melakukan perjalanan mudik, selamat mudik! Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, Barakallah Fiikum!

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar Yang Wajib Kamu Ketahui!

Ada malam yang sangat dinantikan umat muslim di seluruh dunia ketika bulan Ramadhan, yaitu malam Lailatul Qadar. Dimana pada malam ini keistimewaannya setiap ibadah yang kita lakukan akan mendapat pahala berlipat senilai seribu bulan atau setara 83 tahun. Sehingga banyak masjid di pada 10 malam terakhir Ramadhan ramaikan dimakmurkan oleh jamaah yang tengah mengejar malam Lailatul Qadar dengan beri’tikaf mengisi amalan dan ibadah terbaik.

Namun, Allah SWT merahasiakan kapan turunnya malam Lailatul Qadar itu agar umat Islam berlomba-lomba mengejar kemuliaan malam itu. Meskipun demikian, ada tanda-tanda yang bisa kita lihat dari beberapa hadist dan sumber lain tentang turunnya malam Lailatul Qadar. Berikut adalah lima tanda turunnya malam lailatul qadar yang perlu kita ketahui. Simak penjelasannya di bawah ini ya!

 

  1. Pada Malam Hari, Langit Terlihat Bersih dan Cerah

Tanda pertama malam Lailatul Qadar turun pada malam itu adalah kondisi langit yang tampak bersih dan cerah. Artinya tidak ada awan yang menghalangi dan tidak mendung. Meskipun kondisi langit mungkin terlihat tidak cerah bukan berarti kita kendorkan ibadah kita, tetap maksimalkan ya.

Selain itu, tanda lainnya adalah bulan di langit terlihat separuh. Seperti yang tertuang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.”

  1. Suhu Udara Tidak Dingin dan Tidak Panas

Tanda kedua datangnya malam Lailatul Qadar adalah cuaca pada malam itu yang tidak ekstrim, yaitu tidak panas maupun dingin. Sehingga kondisi tersebut bisa menambah kenyamanan untuk beribadah kepada Allah SWT. Biasanya ketika malam hari terasa dingin, namun ketika udaranya lembut bisa jadi itu salah satu tandanya

Dalam sebuah penyampaian hadits dari Ibnu Abbas, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Malam Lailatul Qadar yaitu malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin…” (H.R imam Al-Baihaqi), jadi pegangan buat kita jika pada suatu malam merasakan suhu yang seperti itu.

  1. Terjadi di Malam-Malam Ganjil pada 10 Hari Terakhir Ramadhan

Tanda ketiga adalah malam Lailatul Qadar turun pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Namun ada juga ulama termasuk Imam Syafi’i  yang berpendapat bahwa malam seribu bulan itu spesifik turun pada malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Maka tak jarang kita melihat begitu banyak orang yang memakmurkan masjid ketika bertepatan dengan tanggal ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan apalagi ketika tanggal 27 Ramadhan, banyak orang berbondong-bondong baik sendirian, bersama keluarganya, maupun temannya memaksimalkan ibadah dan amalan pada malam ganjil itu.

  1. Keesokan Harinya Matahari Terbit Sempurna dan Tidak Menyengat

Tanda keempat turunnya malam Lailatul Qadar adalah matahari yang terbit pada keesokan hari terbit sempurna dan tidak menyengat. Artinya matahari yang terbit sinarnya tidak sekuat biasanya dan terasa lebih teduh.

Seperti yang tertuang dalam sebuah hadits dari Ubay bin Ka’ab, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda “Pagi hari dari malam Lailatul Qadar terbit matahari tidak menyengat bagaikan bejana, sampai meninggi,'”(HR Muslim, Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Daud.). Begitu mulianya malam itu sehingga berpengaruh pada hari esoknya, kita sebagai hamba hanya bisa berhusnudzon dan memaksimalkan setiap potensi ibadah dan amalan yang ada.

  1. Keadaan Malam Hari yang Hening dan Tenang

Tanda terakhir turunnya malam Lailatul Qadar adalah malam itu suasana malam itu penuh dengan ketenangan dan lebih hening. Langit juga terlihat terang meskipun tidak ada sinar rembulan.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda “Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).” (HR. At-Thabrani)

Keutamaan dan kemuliaan malam lailatul qadar akan diberikan pada orang terpilih yang rajin dan sungguh-sungguh dalam beribadah. Oleh karena itu maksimalkan setiap ibadah dan amalan di bulan Ramadhan, terutama di 10 hari terakhir. Kita bisa menambah ibadah sunnah seperti zikir, membaca Al-Qur’an, shalat sunnah, sedekah, membaca shalawat nabi dan lain-lain. Semoga bermanfaat dan bisa kita jalan saat bertemu dengan malam-malam kemuliaan itu, Barakallah Fiikum!