Ada malam yang sangat dinantikan umat muslim di seluruh dunia ketika bulan Ramadhan, yaitu malam Lailatul Qadar. Dimana pada malam ini keistimewaannya setiap ibadah yang kita lakukan akan mendapat pahala berlipat senilai seribu bulan atau setara 83 tahun. Sehingga banyak masjid di pada 10 malam terakhir Ramadhan ramaikan dimakmurkan oleh jamaah yang tengah mengejar malam Lailatul Qadar dengan beri’tikaf mengisi amalan dan ibadah terbaik.
Namun, Allah SWT merahasiakan kapan turunnya malam Lailatul Qadar itu agar umat Islam berlomba-lomba mengejar kemuliaan malam itu. Meskipun demikian, ada tanda-tanda yang bisa kita lihat dari beberapa hadist dan sumber lain tentang turunnya malam Lailatul Qadar. Berikut adalah lima tanda turunnya malam lailatul qadar yang perlu kita ketahui. Simak penjelasannya di bawah ini ya!
- Pada Malam Hari, Langit Terlihat Bersih dan Cerah
Tanda pertama malam Lailatul Qadar turun pada malam itu adalah kondisi langit yang tampak bersih dan cerah. Artinya tidak ada awan yang menghalangi dan tidak mendung. Meskipun kondisi langit mungkin terlihat tidak cerah bukan berarti kita kendorkan ibadah kita, tetap maksimalkan ya.
Selain itu, tanda lainnya adalah bulan di langit terlihat separuh. Seperti yang tertuang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.”
- Suhu Udara Tidak Dingin dan Tidak Panas
Tanda kedua datangnya malam Lailatul Qadar adalah cuaca pada malam itu yang tidak ekstrim, yaitu tidak panas maupun dingin. Sehingga kondisi tersebut bisa menambah kenyamanan untuk beribadah kepada Allah SWT. Biasanya ketika malam hari terasa dingin, namun ketika udaranya lembut bisa jadi itu salah satu tandanya
Dalam sebuah penyampaian hadits dari Ibnu Abbas, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Malam Lailatul Qadar yaitu malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin…” (H.R imam Al-Baihaqi), jadi pegangan buat kita jika pada suatu malam merasakan suhu yang seperti itu.
- Terjadi di Malam-Malam Ganjil pada 10 Hari Terakhir Ramadhan
Tanda ketiga adalah malam Lailatul Qadar turun pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Namun ada juga ulama termasuk Imam Syafi’i yang berpendapat bahwa malam seribu bulan itu spesifik turun pada malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Maka tak jarang kita melihat begitu banyak orang yang memakmurkan masjid ketika bertepatan dengan tanggal ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan apalagi ketika tanggal 27 Ramadhan, banyak orang berbondong-bondong baik sendirian, bersama keluarganya, maupun temannya memaksimalkan ibadah dan amalan pada malam ganjil itu.
- Keesokan Harinya Matahari Terbit Sempurna dan Tidak Menyengat
Tanda keempat turunnya malam Lailatul Qadar adalah matahari yang terbit pada keesokan hari terbit sempurna dan tidak menyengat. Artinya matahari yang terbit sinarnya tidak sekuat biasanya dan terasa lebih teduh.
Seperti yang tertuang dalam sebuah hadits dari Ubay bin Ka’ab, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda “Pagi hari dari malam Lailatul Qadar terbit matahari tidak menyengat bagaikan bejana, sampai meninggi,'”(HR Muslim, Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Daud.). Begitu mulianya malam itu sehingga berpengaruh pada hari esoknya, kita sebagai hamba hanya bisa berhusnudzon dan memaksimalkan setiap potensi ibadah dan amalan yang ada.
- Keadaan Malam Hari yang Hening dan Tenang
Tanda terakhir turunnya malam Lailatul Qadar adalah malam itu suasana malam itu penuh dengan ketenangan dan lebih hening. Langit juga terlihat terang meskipun tidak ada sinar rembulan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda “Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).” (HR. At-Thabrani)
Keutamaan dan kemuliaan malam lailatul qadar akan diberikan pada orang terpilih yang rajin dan sungguh-sungguh dalam beribadah. Oleh karena itu maksimalkan setiap ibadah dan amalan di bulan Ramadhan, terutama di 10 hari terakhir. Kita bisa menambah ibadah sunnah seperti zikir, membaca Al-Qur’an, shalat sunnah, sedekah, membaca shalawat nabi dan lain-lain. Semoga bermanfaat dan bisa kita jalan saat bertemu dengan malam-malam kemuliaan itu, Barakallah Fiikum!