Wajib Tahu! Ini Sejarah Awal Mula Konflik Israel Palestina

Tragedi yang tengah hangat sejak tanggal 7 Oktober 2023 ini masih terus diberitakan oleh berbagai media, tapi tahukah #OrangBaik sebenarnya kejadian ini sudah berlangsung puluhan bahkan hampir seratus tahun? Tragedi yang telah merenggut banyak nyawa dan membuat jutaan orang mengungsi.

Memangnya, konflik Israel dan Palestina karena apa? Siapa yang memulai perang? Pastikan kita mengetahui sejarah awal mulanya agar ketika menyuarakan dukungan lebih memaknai akan perjuangannya. Yul simak sekilas cerita di bawah ini.

 

Deklarasi Balfour 1917 ‘Pendirian Rumah Nasional Yahudi di Palestina’

Pada tanggal 2 November 1917, Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Arthur Balfour, menulis surat kepada kepada Lionel Walter Rothschild, seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris.

Surat itu dikenal dengan sebutan Deklarasi Balfour. Isi surat tersebut memberikan dampak guncangan besar terhadap Palestina yang masih terasa hingga saat ini. Dimana isi perjanjian dalam surat mengikat pemerintah Inggris untuk “mendirikan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina” serta memfasilitasi “pencapaian tujuan itu”.

Mandat Inggris dibentuk pada tahun 1923 dan berlangsung sampai tahun 1948. Selama periode itu, Inggris telah memfasilitasi migrasi orang Yahudi (banyak penduduk baru yang melarikan diri dari Nazisme di Eropa). Namun, warga Palestina khawatir dengan perubahan demografi negara mereka, serta penyitaan tanah merdeka oleh Inggris untuk diserahkan ke pemukim Yahudi.

 

Keputusan PBB Tahun 1947

Di tahun 1947, populasi Yahudi telah membengkak menjadi 33 persen di Palestina, dan mereka hanya memiliki 6 persen tanah. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengadopsi resolusi 181, dengan menyerukan pembagian Palestina menjadi negara-negara Arab dan Yahudi.

Banyak yang beranggapan, bahwa titik konflik awal Palestina dan Israel yaitu akibat keputusan PBB pada tahun 1947 ini. Kala itu, PBB membagi wilayah Palestina dalam mandat Inggris menjadi dua negara, yakni satu negara Yahudi, dan satu negara Arab menyusul kehancuran sebagian besar warga Yahudi Eropa dalam Holocaust.

Dalam hal ini, Palestina menolak rencana tersebut karena rencana itu akan memberikan sekitar 55 persen wilayah Palestina kepada negara Yahudi (termasuk sebagian besar wilayah pesisir yang subur). Kala itu warga Palestina memiliki 94 persen wilayah bersejarah Palestina sekaligus mencakup 67 persen populasinya.

Palestina maupun negara-negara Arab tidak menerima pendirian Israel modern. Pertempuran antara kelompok bersenjata Yahudi (beberapa di antaranya dianggap Inggris sebagai organisasi teroris), dan pejuang Palestina meningkat.

Hal ini juga membuat tentara Mesir, Irak, Trans Yordania, dan Suriah menyerang, setelah Israel mendeklarasikan kemerdekaan pada Mei 1948. Perjanjian gencatan senjata pada tahun 1949, menetapkan perbatasan baru secara de facto dengan memberi negara Yahudi tersebut lebih banyak wilayah, dibandingkan dengan diberikan berdasarkan rencana pembagian PBB.

 

Pembersihan Etnis Palestina (Nakba) Tahun 1948

Sebelum Mandat Inggris berakhir pada 14 Mei 1948, para militer Zionis sudah memulai operasi militer untuk menghancurkan wilayah Palestina, demi memperluas perbatasan negara Zionis yang akan lahir.

Pada April 1948, lebih dari 100 laki-laki, wanita dan anak-anak Palestina dibunuh di desa Deir Yassin yang ada di pinggiran Yerusalem. Tindakan itu menentukan jalan operasi selanjutnya, dan dari tahun 1947 sampai 1949 lebih dari 500 desa dan kota-kota di Palestina dihancurkan. Peristiwa tersebut itu disebut sebagai Nakba atau berarti bencana dalam bahasa Arab.

Aksi tersebut diperkirakan telah menewaskan 15.000 warga Palestina. Gerakan Zionis berhasil menguasai 78 persen wilayah bersejarah Palestina. Kemudian 22 persen sisa wilayahnya dibagi menjadi wilayah yang sekarang menjadi Tepi Barat (diduduki Jalur Gaza yang terkepung).

Alhasil, diperkirakan ada 750.000 warga Palestina yang harus meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke negara tetangga, seperti Yordania, Suriah, Mesir, dan Lebanon.

 

Keadaan Setelah Peristiwa Nakba

Ada sekitar 50.000 warga Palestina tetap tinggal di negara Israel yang baru dibentuk itu. Namun mereka hidup di bawah pendudukan militer dan bahkan dikontrol ketat selama hampir 20 tahun (sebelum mereka akhirnya diberikan kewarganegaraan Israel).

Pada 1950, Yordania memulai pemerintahan administratifnya atas Tepi Barat dan Mesir mengambil alih Jalur Gaza. Di tahun 1964, Palestine Liberation Organization (PLO) dibentuk. Dilanjutkan dengan pendirian partai politik Fatah setahun kemudian.

 

Perang Jalur Gaza

Israel telah memberikan empat serangan militer berkepanjangan di Gaza, yakni dari pada tahun 2008, 2012, 2014, dan 2021. Lancaran serangan itu pun telah menewaskan ribuan warga Palestina dan merusak puluhan ribu rumah, sekolah, dan gedung perkantoran.

Tahun 2008, perang melibatkan penggunaan gas fosfor. Kemudian, pada tahun 2014, perang dalam kurun waktu 50 hari, Israel telah menewaskan 1.462 warga sipil dan hampir 500 anak-anak. Pada tahun 10 Mei 2021, Israel kembali meluncurkan serangan ke Masjid Al-Aqsa, yang dipicu oleh perebutan wilayah Yerusalem Timur tepatnya Sheikh Jarrah. Sekitar 11 hari perang, kedua negara menyepakati gencatan senjata dan gencatan senja pun dimulai pada Jumat, 21 Mei 2021.

 

Serangan Hamas ke Israel Tahun 2023

Pada 7 Oktober lalu, Hamas menyerang Israel dengan menembakkan ribuan roket ke arah Israel. Ada sekitar 1.400 orang Israel tewas dan 4.562 lainnya terluka. Kemudian pasukan Israel pun menanggapinya dengan mendeklarasikan “keadaan waspada perang”. Serangan balasan Israel di Jalur Gaza, pun kini menjadikan konflik ini menjadi wilayah yang belum dipetakan.

Setelah serangan Israel, pihak berwenang Palestina menyebut bahwa setidaknya 3.478 orang tewas dan 12.065 lainnya terluka di Gaza. Para pejabat pertahanan Israel membeberkan bahwa semua aliran makanan dan listrik ke Gaza akan diputus. Hal ini dilakukan sebagai persiapan untuk “pengepungan total.”

Serangan-serangan itu telah menimbulkan perhatian baru dan memicu protes di seluruh dunia. Tragedi ini pun akan menjadi tanda dimulainya babak baru di tahun-tahun mendatang.

Begitulah awal mula terjadinya konflik Israel Palestina, semoga dengan mengetahui sejarahnya membuat kita lebih memaknai akan perjuangan dimana tindakan yang selama ini digencarkan oleh pihak penjajah tentunya harus kita taklukan dan membuat Palestina menjadi negara yang merdeka, Barakallah Fiikum!

Distribusi 400 Paket Obat untuk Warga Gaza

Serangan pembantaian pun terus digencar kian hari makin kian parah bahkan rumah sakit menjadi sasaran utama dalam target penghancuran. Dimana seharusnya rumah sakit menjadi tempat aman dan penyembuhan tapi tak luput dari pembantaian dari pihak Zionis.

Dampaknya pun sangat berpengaruh, apalagi terhadap bahan medis seperti obat-obatan, bahan bius, dan berbagai kebutuhan urgent medis lainnya mengalami krisis. Dari kondisi itulah Indonesia beramal Sholeh melalui titipan kebaikan #OrangBaik yang disalurkan oleh Nusantara Palestina Center (NPC) menyalurkan 400 paket obat-obatan ke Gaza.

 

Overload Pasien

Dampaknya tidak main-main, imbas dari penyerangan bombardir dari pihak Israel banyak yang menjadi korban luka berat maupun korban jiwa, mengakibatkan rumah sakit mengalami overload. Ada yang dirawat di lantai karena kapasitas rumah sakit kamarnya sudah penuh diisi oleh pasien.

Banyak korban bergeletakan bahkan saking sudah tidak tertampung ada yang hingga berceceran karena kondisi rumah sakit yang sudah tidak kondusif. Belum lagi para petugas medis pun tak luput menjadi korban jiwa dari penyerangan tersebut.

 

Krisis Pasokan Bahan Medis

Bantuan diblokade, bahan dasar dan medis mengalami kekrisisan turut menyertai apa yang dialami warga Gaza yang tengah mengalami ujian yang mungkin hanya bisa dipikul hanya oleh manusia berjiwa kuat saja. Meski begitu para warga dan mujahidin tetap survive menghadapi keadaan yang sedang mereka hadapi, raut senyum dan ketabahan terpancar di wajah mereka dengan begitu lapang dada.

 

Operasi Pasien Tanpa Bius

Dampak dari krisisnya bahan medis banyak pasien yang harus dioperasi tanpa bius, baik yang dewasa maupun yang masih anak-anak, ada anak kecil yang berjuang menahan rasa sakitnya ketika kepala harus dijahit. Luar biasanya lagi ada yang menjadikan bacaan Al-Quran sebagai obat bius bagaikan kisah orang sholeh terdahulu yaitu Urwah bin Zubair.

 

Penyaluran 400 Paket Obat-obatan
Alhamdulillah berkat kontribusi dari #OrangBaik di Indonesia Beramal Sholeh kita bisa menyalurkan salah satu bahan medis yaitu obat-obatan untuk para warga Gaza yang memerlukan bantuan pengobatan, bermitra dengan Nusantara Palestina Center (NPC) sebagai lembaga yang terjun langsung di Gaza dalam menyalurkan amanah kebaikan titipan #OrangBaik.

Insyaallah ini merupakan bentuk perjuangan bagi kita yang mungkin belum berkesempatan untuk terjun langsung ke Gaza, besar atau kecil pasti kebaikan #OrangBaik akan bermanfaat dan begitu berguna bagi saudara-saudara kita di Gaza yang sedang memperjuangkan kemerdekaan tanah suci dan juga kelahiran mereka, semoga Allah senantiasa menyertai saudara-saudara kita di Gaza dengan kasih sayangnya, Barakallah Fiikum!

Distribusi 100.000 Liter Air Bersih Untuk Warga Gaza

Kita sangat tahu akan tragedi yang terjadi di Palestina dimana ketidakadilan, kekejaman, serta hal-hal yang mungkin kita hanya lihat di cerita film saja, bisa kita saksikan langsung saat ini di jalur Gaza. Kekejaman terus berlanjut hingga bahkan menjalar ke dunia maya dimana pihak Israel merasa bahwa mereka hanya bertahan dan paling merasa tersakiti, padahal sebaliknya itu semua hanya diputarbalikan.

Ditambah krisis kebutuhan dasar menimpa saudara-saudara kita di Gaza salah satunya sumber paling utama yaitu air bersih, melihat dari kondisi itu Indonesia Beramal Sholeh melalui kebaikan #OrangBaik menyalurkan 20 tangki air bersih untuk warga di Gaza, gimana ceritanya? Yuk kita simak di bawah ini!

 

Serangan Tanpa Pandang Bulu

Mulai dari wanita hingga anak-anak, bangunan sipil hingga rumah sakit bahkan posko pengungsian tak luput menjadi serangan pihak Israel. Imbasnya banyak fasilitas dan sumber yang rusak sehingga banyak hal yang terdampak dalam fungsi pemanfaatannya.

Bahkan pihak Israel sudah tidak memperdulikan pelanggaran perang Internasional, dan banyak negara-negara yang bungkam hingga mendukung penjajahan.

 

Blokade Air Bersih oleh Israel

Gencaran penjajahan pun terus berlanjut hingga blokade bantuan bahkan sumber kebutuhan dasar yang ada di Gaza salah satunya air bersih, hal itu tentu membuat warga Gaza cukup terbebani belum lagi banyak fasilitas hancur semakin memperkeruh suasana.

Belum lagi bantuan kemanusiaan dari negara lain pun mendapat blokade dari pihak Israel, bahkan ada yang membawa bantuan air minum truknya di bom tanpa ampun.

 

Menadah Air Hujan 

Gaza pernah diguyur hujan sangat deras saat blokade air berlangsung, hal itu mendatangkan kebahagiaan bagi para warga yang langsung disambut dengan menadah air agar bisa dimaksimalkan untuk beberapa kebutuhan harian mereka.

Meskipun kondisi airnya mungkin tak sejernih dari sumber air bersih, tapi hujan itu pun tetap mereka syukuri atas nikmat karunia dari Allah subhanahu wa ta’ala.

 

Penyaluran 20 Tangki Air Bersih

Melihat kondisi yang cukup memprihatinkan dari segi sumber air bersih, Indonesia Beramal Sholeh menyalurkan 20 tangki air berisi 200.000 liter air bersih melalui #OrangBaik yang disalurkan oleh Nusantara Palestina Center (NPC) sebagai mitra implementator IBS yang ada di Gaza.

Insya Allah ikhtiar mendatangkan kebermanfaatan bagi warga Gaza yang bisa mereka gunakan untuk air minum, berwudhu, mandi, dan berbagai aktivitas kebersihan lainnya

 

Alhamdulillah mudah-mudahan dari setiap kebaikan #OrangBaik yang sudah disalurkan berupa 200.000 air bersih untuk warga Gaza akan tercatat amal sholeh di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan jangan bosan serta berhenti dalam membela saudara-saudara kita yang terjajah saat ini, doakan terus dan suarakan terus dukungan untuk Palestina, Barakallah Fiikum!

Distribusi 125 Paket Makanan ke Palestina

Kita pasti sudah mengetahui akan kejadian yang terjadi saat ini di Palestina khususnya jalur Gaza, dimana penduduk Gaza dibombardir oleh pihak Zionis tanpa pandang bulu, belum lagi sangat banyak korban yang terjadi saat ini baik itu tenaga medis, jurnalis, perempuan, hingga anak-anak syahid akibat penyerangan udara maupun darat oleh Zionis.

Dampaknya pun tak main-main bukan hanya kehilangan dari segi tempat tinggal, tapi mereka yang di Gaza saat ini kehilangan dari segi keamanan, setiap harinya harus waspada karena tidak tahu kapan roket akan menerjang tempat mereka. 

Salah satu dampak yang paling mendasar adalah minimnya kebutuhan pangan dalam memenuhi keseharian, oleh karena itu Indonesia Beramal Sholeh melalui titipan #OrangBaik menyalurkan paket makanan siap saji untuk warga Gaza. Yuk kita simak ceritanya di bawah ini!

 

200.000+ Bangunan Hancur

Bangunan yang hancur ini bukan markas militer melainkan ruang publik yang semestinya harus dijaga seperti rumah sakit, sekolah, bahkan serangan ini sampai ke lokasi camp pengungsian dimana ini sudah menjadi pelanggaran keamanan internasional.

Banyak yang harus kehilangan harta hingga keluarganya akibat kekejaman Zionis, ada anak kecil yang hidup sebatang kara tidak tahu harus kemana, tapi luar biasanya para penduduk Gaza begitu teguh dan sabar menghadapi situasi berat ini.

 

Pabrik Produksi Makanan di Serang

Bahkan pabrik produksi makanan pun terkena serangannya, dampaknya langsung terasa para penduduk Gaza kesulitan mendapatkan makanan untuk memenuhi kebutuhan harian mereka. Sehingga mereka harus makan dengan menu seadanya tentunya dengan porsi yang disesuaikan dengan sesama.

 

Seluruh Dunia Menyuarakan Dukungan

Melihat kondisi mengkhawatirkan ini membuat manusia yang punya hati di seluruh dunia tidak bisa tinggal diam, banyak suara dukungan melalui potensi yang ada diberikan oleh berbagai entitas, ada suporter bola, aksi turun ke jalan, musisi, artis, hingga karya-karya kreatif melalui platform media sosial.

Aliran dukungan pun merambah di tanah air bahkan ada gerakan #JulidFisabilillah dalam menjatuhkan mental dan melawan propaganda pihak Israel dengan berbagai berita manipulatifnya.

 

Distribusi Bantuan Kemanusiaan

Mulai dari Negara, lembaga kemanusiaan Internasional, hingga masyarakat kecil sekalipun berbondong-bondong bersinergi salurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, bahkan ada yang langsung memikul dengan pundaknya untuk membawa bantuan tersebut. Walaupun bantuan yang didistribusikan sering mengalami kendala untuk masuk, tapi tetaplah salurkan bantuan karena itu sangat berarti bagi mereka.

 

IBS Distribusi Paket Makanan Lewat NPC

Begitu pun Indonesia Beramal Sholeh turut mendistribusikan paket makanan siap saji titipan #OrangBaik melalui Nusantara Palestina Nusantara (NPC) salah satu lembaga Indonesia yang terjun langsung di Jalur Gaza. Insya Allah kebaikan ini cukup bisa meringankan dan mendatangkan kebahagiaan bagi warga Gaza, karena satu porsi makanan pun sangat berarti bagi mereka.

Alhamdulillah mudah-mudahan dari setiap kebaikan #OrangBaik yang sudah disalurkan berupa paket makanan siap saji untuk warga Gaza akan tercatat amal sholeh di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan jangan bosan serta berhenti dalam membela saudara-saudara kita yang terjajah saat ini, doakan terus dan suarakan terus dukungan untuk Palestina, Barakallah Fiikum!