Inilah Tata Cara Shalat Istisqa Yang Benar

Musim kekeringan belum lagi hujan yang tak kunjung imbasnya banyak beberapa daerah yang terdampak akan kejadian seperti ini, sebagai umat muslim kita selalu dianjurkan berikhtiar diawali dengan menggantung segala urusan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebagaimana teladan Nabi yang mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan Shalat Istisqa untuk memohon hujan.

Maka dari itu yuk kita simak gimana tata cara Shalat Istisqa dan doa yang sesuai anjuran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Mudah-mudahan jadi wasilah datangnya hujan yang berkah untuk kita semua, penjelasannya berikut ini!

Anjuran Shalat Istisqa

Shalat istisqa hukumnya sunnah muakkadah dan telah dilakukan sejak masa Rasulullah SAW. makan Nabi bersabda, “Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau shalat dua rakaat bersama kita tanpa adzan dan iqamah, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah Swt dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya.” (HR. Imam Ahmad).

Pelaksanaan shalat istisqa adalah ketika matahari telah muncul di atas permukaan bumi, tepatnya siang hari. Menurut pendapat para ulama, shalat istisqa juga masih boleh dilakukan hingga sore hari.

Niat Shalat Istisqa

أصلي سنة الاستسقاء ركعتين مستقبل القبلة اماما/ماموما لله تعالى

Arab latin: Ushallii sunnatal istisqaa’i rak’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah meminta hujan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.” (niat sebagai makmum).

Tata Cara Shalat Istisqa

Dikutip dari laman Jabar Nahdlatul Ulama dan Baznas, berikut tata cara sholat istisqa:

  1. Niat
  2. Shalat dua rakaat.
  3. Rakaat pertama takbir 7 kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
  4. Rukuk, dua sujud dan duduk di antara dua sujud.
  5. Rakaat kedua takbir 5 kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
  6. Duduk tahiyat akhir serta membaca bacaan tahiyat, tasyahud, dan shalawat seperti bacaan sholat wajib.
  7. Diakhiri dengan bacaan salam dengan menolehkan wajah dan kepala ke kanan dan ke kiri.
  8. Dilanjutkan khutbah dua atau sekali sebelum (atau setelah) shalat. Khutbah setelah shalat lebih utama.
  9. Sebelum masuk khutbah pertama khatib membaca istighfar sembilan kali.
  10. Sebelum masuk khutbah kedua khatib membaca istighfar tujuh kali.
  11. Perbanyak doa dalam khutbah kedua.

Doa Shalat Istisqa Memohon Hujan

Berikut beberapa bacaan doa yang pernah dipanjatkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pada penghujung khutbah shalat istisqa’ yang bisa kamu amalkan :

Doa 1

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِم

Arab Latin: Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī’an (lan riwayat murī’an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman.

Artinya, “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.”

Doa 2

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ

Arab Latin: Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj’alnā minal qānithīn.

Artinya, “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan .”

Doa 3

اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ

Arab Latin: Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.

Artinya, “Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu .”

Doa 4

اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ

Arab Latin: Allāhumma anbit lanaz zar’a, wa adirra lanad dhar’a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi.

Artinya, “Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.”

Doa 5

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ

Latin: Allāhummarfa’ ‘annal jahda wal jū’a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka.

Artinya, “Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu.”

Semoga dari penjelasan di atas bisa menjadi bekal ilmu untuk #OrangBaik yang hendak ingin mengamalkan Shalat Istisqa, dimana amalan ini akan bermanfaat ketika daerah kamu dilanda kekeringan yang mudah-mudahan kita selalu berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar senantiasa daerah kita selalu dalam perlindungan dan rezeki-Nya. Barakallah Fiikum!

Baca artikel kebaikan lainnya di sini
Dukung Indonesia Beramal Sholeh sekarang!

Dunia Terancam Kekeringan! Ini Beberapa Doa Yang Dapat Kamu Baca!

Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa dunia sedang mengalami kekeringan dan kenaikan suhu yang membuat keadaan bumi terasa lebih panas daripada biasanya. Bahkan, di sejumlah wilayah di Indonesia banyak warga harus mengantri air bantuan air bersih karena mengalami kekeringan. Kini, semua pihak tengah bersiap atau memitigasi dampak kemarau panjang tersebut. Sebab, kemarau panjang akan berdampak ke sektor pertanian, perikanan, hingga masyarakat di daerah rawan kekeringan.

Kekeringan jadi salah satu musibah yang bisa diturunkan Allah SWT kepada umatnya. Sebagai umat Muslim yang bertakwa ketika kekeringan datang hendaknya membaca doa yang dipanjatkan untuk Allah SWT.

Doa-doa ini bisa dibaca untuk meminta perlindungan dari kekeringan akibat kemarau panjang. Selain itu doa-doa ini juga bisa dipanjatkan agar Allah SWT bisa segera menurunkan hujan, yuk simak penjelasannya di bawah!

  1. Doa dari khutbah shalat Istisqa Rasulullah SAW

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ, اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ, مَالِكِ يَوْمِ اَلدِّينِ, لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ, اَللَّهُمَّ أَنْتَ اَللَّهُ, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, أَنْتَ اَلْغَنِيُّ وَنَحْنُ اَلْفُقَرَاءُ, أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ, وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ عَلَيْنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِينٍ

Alhamdulillāhi rabbil ālamīn. Arrahmānir rahīm. Māliki yaumid dīn. Lā ilāha illallāhu yaf’alu mā yurīd. Allahumma antallāhu. Lā ilāha illā anta. Antal ghaniyyu wa nahnul fuqoro`. Anzil ‘alainal ghaitsa waj’al mā anzalta ‘alainā quwwatan wa balaghan ilā hīn.

Artinya, “Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki.

Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya. Sementara kami membutuhkanMu. Maka turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah apa yang telah Kau turunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan,” (HR Abu Dawud).

2. Doa yang Dibaca Rasulullah SAW Ketika Khutbah Jumat

Seorang sahabat datang ke dalam masjid menceritakan bencana kekeringan dan meminta Rasulullah yang sedang khutbah Jumat untuk berdoa kepada Allah. 

 اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا

 Allāhumma agitsnā, allāhumma agitsnā. 

Artinya: Ya Allah, tolonglah kami. Ya Allah, tolonglah kami (HR Muttafaq Alaih). 

  1. Doa Istisqa yang Dibaca Rasulullah SAW

 اَللَّهُمَّ جَلِّلْنَا سَحَابًا، كَثِيفًا، قَصِيفًا، دَلُوقًا، ضَحُوكًا، تُمْطِرُنَا مِنْهُ رَذَاذًا، قِطْقِطًا، سَجْلًا، يَا ذَا اَلْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Allāhumma jallilnā saḥāban, katsīfan, qashīfan, dalūqan, dhaḥūqan, thumthirunā minhu radzādzan, qith-qithan, sajlan, yā dzal jalāli wal ikrām. 

Artinya: Ya Allah redakanlah hujan di bumi kami, tebalkanlah gumpalan awannya, yang petirnya menggelegar, dahsyat, dan mengkilat; sebuah awan darinya Kau Hujani kami dengan tetesan deras hujan yang kecil, rintik-rintik, yang menyirami bumi secara merata, wahai Dzat yang Maha Agung lagi Maha Mulia (HR Abu Awanah). 

  1. Doa Istisqa Seekor Semut Di Zaman Nabi Sulaiman

Sesuai dengan cerita Rasulullah SAW dalam riwayat Imam Ahmad.

  اَللَّهُمَّ إِنَّا خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ، لَيْسَ بِنَا غِنًى عَنْ سُقْيَاكَ

Allāhumma innā khalqun min khalqika, laysa binā ghinan ‘an suqyāka.  

Artinya: Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu (HR Ahmad). 

Meski hanya doa seekor semut, Nabi Sulaiman As bersama rakyatnya membatalkan rencana istisqa karena Nabi Sulaiman As merasakan keistimewaan doa tersebut. Riwayat ini secara lengkap dapat dibaca pada hadits berikut: 

 عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (خرج سليمان عليه السلام يستقي، فرأى نملةً مستلقيَةً على ظهرها، رافعةً قوائمَها إلى السماء، تقول: اللهم، إنا خَلْقٌ مِن خلقِك، ليس بنا غنًى عن سُقيَاك، فقال لهم سليمان: ارجعوا؛ فقد سُقيتُم بدعوة غيركم)؛ رواه أحمد، وصحَّحه الحاكم 

Artinya: Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bercerita, ‘Nabi Sulaiman As pernah melakukan ibadah istisqa, tetapi ia melihat seekor semut berposisi terlentang dan mengangkat tangan dan kakinya sambil berdoa, ‘Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu.’ Menyaksikan ini, Nabi Sulaiman As mengatakan kepada rakyatnya, ‘Mari kita pulang, kalian telah dimintakan) anugerahkan air oleh doa makhluk hidup selain kalian.’ (HR Ahmad dan dishahihkan oleh Imam Al-Hakim).

Melihat beberapa doa yang diajarkan Nabi di atas, mudah-mudahan membuat kita semakin menggantungkan segala urusan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala termasuk permasalah kekeringan ini, karena hanya Allah lah yang bisa menurunkan dan menghentikan hujan di bumi. Barakallah fiikum!

Baca artikel kebaikan lainnya di sini
Dukung Indonesia Beramal Sholeh sekarang!

10 Cara Praktis Menjaga Lingkungan Menurut Ajaran Islam

Ajaran Islam tidak hanya mencakup terhadap ibadah maupun hubungan antar manusia saja, bahkan menyeluruh hingga hal-hal terkecil sudah diatur dalam Islam seperti cara makan, tidur, berbicara, tidur, dan ajaran-ajaran lainnya. Tapi ada hal penting dalam aspek kehidupan kita yang sangat harus kita perhatikan kelestariannya, yaitu lingkungan.

Kita diciptakan sebagai Khalifah dimuka bumi ini tentunya bukan hanya tanpa alasan, pasti ada tujuan kenapa kita diturunkan ke bumi ini, salah satunya menjaga kelestarian lingkungan baik yang ada di bumi secara umum maupun di lingkungan sekitar kita, gimana ya Islam mengajarkan kepada kita menjaga lingkungan? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

1. Senantiasa Menjaga Kebersihan Lingkungan

 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menganjurkan pentingnya hidup bersih. Hidup bersih diposisikan sebagian dari iman, maka kesadaran menjaga kebersihan akan mempengaruhi kualitas keimanan seseorang. Minimal dengan kita merapikan tempat tidur, senantiasa membuang sampah pada tempatnya, dan tidak pernah lelah untuk selalu mengingatkan kepada teman maupun orang lain untuk menjaga kebersihan lingkungan.

 

Dalam sebuah hadits menyebutkan dari Sa’ad bin musayyab berkata, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih menyukai kebersihan, mulia menyukai kemuliaan, murah hati (baik) menyukai kebaikan. Maka bersihkanlah lingkungan rumahmu Dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.” (HR. Tirmidzi).

2. Melakukan Penghijauan

Upaya yang memiliki dampak nyata terhadap pengelolaan lingkungan ialah dengan melakukan penghijauan. Penghijauan memiliki fungsi ekologis yang sangat vital karena dapat mengembalikan fungsi tanah sebagai resapan air. Pohon dapat menyimpan cadangan air yang cukup ketika krisis air melanda di kemudian hari.

Selain untuk membuat lingkungan menjadi lebih indah, penghijauan juga salah satu amalan yang bernilai pahala jariyah, sehingga setiap umat muslim dianjurkan untuk menanam pohon bukan hanya untuk kepentingan duniawi akan tetapi menjadi amal bekal akhirat.

 

Perilaku menanam pohon ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, beliau bersabda:

Dari Anas bin Malik ra Rasulullah bersabda: “Apabila kiamat tiba terhadap salah seorang diantara kamu dan ditangannya ada benih tumbuhan maka tanamlah.”

  1. Memanfaatkan Tanah yang Terlantar

Tanah dalam ajaran Islam harus dimanfaatkan untuk kepentingan yang bermanfaat dan produktif. Soal ini dalam kajian fiqih dibahas dalam bab ihya al mawat atau menghidupkan tanah mati yaitu membuka lahan atau tanah mati yang belum pernah ditanami sehingga tanah tersebut dapat memberikan kemanfaatan seperti dijadikan sebagai tempat tinggal dan bercocok tanam. Jika tanah dikelola secara produktif, maka tentu akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, terutama pihak yang mengelolanya.

Bahkan pernah ada kisah Sahabat Nabi yaitu Umar bin Khattab yang sangat peduli dengan tanah ketika ada seseorang yang ingin membuat saluran air tapi dilarang oleh Umar karena kata Umar “Aku takut jika tanah itu tidak mampu menahan beban air yang mengalir di atasnya”.

4. Menetapkan Suatu Tempat sebagai Kawasan Konservasi

 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengenalkan konsep hima, yaitu suatu zona tertentu untuk konservasi alam yang di dalamnya dilarang untuk mendirikan bangunan. Hima ini merupakan kawasan hukum yang dilarang untuk diolah dan dimiliki seseorang secara pribadi sehingga ia tetap menjadi wilayah yang dipergunakan bagi siapa saja pun sebagai tempat tumbuhnya padang rumput dan tempat menggembalakan hewan.

 

Rasulullah meneladankan dan menekankan pentingnya konsep hima ini, seperti dalam sebuah riwayat: “Dari Jabir berkata, Nabi Muhammad SAW, bersabda: “Sesungguhnya Ibrahim memaklumkan Mekah sebagai tempat suci dan sekarang memaklumkan Madinah yang terletak di antara dua lava yang mengalir (lembah) sebagai tempat suci. Pohon-pohonnya tidak boleh dipotong dan binatang-binatangnya tidak boleh diburu.” (HR Muslim). 

  1. Tidak Melakukan Penggundulan dan Penebangan Hutan secara Sembarangan

Hutan sebagai sumber asupan oksigen paling utama tentu memiliki peranan penting terhadap kehidupan manusia. Menebang pohon tanpa mengikuti prosedur yang benar tentu mengancam keseimbangan ekosistem. Selain dari menipisnya kadar oksigen menebang pohon secara sembarangan juga menimbulkan hilangnya tempat hidup bagi sebagian hewan yang biasa hidup di sana.

Saat ini pun kita merasakan bagaimana suhu panas yang sedang terjadi, dimana ketika menemukan pohon rindang maupun lokasi yang hijau kita akan merasakan kesegaran akan suhu yang ada di tempat tersebut. Jika banyak yang ditebang bersiap-siaplah suhu ekstrim bahkan bencana alam bisa jadi akan terjadi.

6. Tidak Melakukan Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan baik dalam skala kecil dan besar memiliki dampak yang sama terhadap lingkungan, yaitu mengotori keasriannya. Rasulullah meneladankan persoalan ini, semisal melarang sahabatnya untuk kencing di air yang tergenang karena khawatir ada yang mandi di dalam air itu.

Kemudian, buang air kecil dan besar di bawah pohon juga tidak boleh dilakukan, sebab hal ini dapat meninggalkan bau dan kesan yang tidak enak terhadap siapa saja yang berteduh di bawah pohon tersebut. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian kencing dalam air yang diam yaitu Air yang tidak mengalir kemudian ia mandi di dalamnya.” (HR Bukhari).

Terlebih dampaknya bukannya merugikan diri sendiri bahkan orang lain yang mungkin menjadi tidak nyaman bahkan bisa dirugikan sehingga harus mengganti pakaiannya karena pencemaran yang terkena akibat ulah dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

7. Larangan untuk Mengeksploitasi dan Memonopoli Sumber Energi

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa menganjurkan kita tentang pentingnya menggunakan sumber daya alam secara efisien. Semisal dalam penggunaan air, meski air melimpah, Rasulullah mengajarkan umatnya untuk menghemat penggunaan air. Bisa jadi di suatu tempat air melimpah, sementara di tempat lain terjadi kekeringan manusia bertikai untuk berebut air bersih.

Perintah tentang menggunakan sumber daya alam secara efisien ini merujuk pada sebuah hadis dari Abdullah bin Umar bin Ash bahwasanya Rasulullah Saw berjalan melewati Saad yang sedang berwudhu dan menegurnya. “Kenapa kamu boros memakai air?” Saad balik bertanya, “Apakah untuk wudhu pun tidak boleh boros?”. Beliau menjawab, “Ya tidak boleh boros meskipun kamu berwudhu di sungai yang mengalir.” (HR. Ahmad).

Selain itu, Rasulullah Saw juga menganjurkan pemanfaatan sumber energi di muka bumi untuk kepentingan bersama dan dikelola secara komunal bukan untuk kepentingan pribadi dan untuk dimonopoli.

8. Menghilangkan Segala Bahaya di Jalan

Menghilangkan segala bahaya di jalan dan melarang duduk-duduk di pinggir jalan disebutkan oleh sabda Nabi yang mengatakan “Janganlah kalian duduk-duduk di pinggir jalan.” Para sahabat bertanya,

“Bagaimana kalau terpaksa untuk duduk dan mengobrol?” Rasulullah menjawab, “Bila terpaksa, maka tunaikan semua hak jalan.”

Mereka bertanya, “Apa haknya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Menundukkan pandangan mata, menjauhkan bahaya, menjawab salam, amar makruf dan nahi mungkar.” (HR Bukhari dan Muslim).

Selain menjaga adab-adab di jalan, menghilang marabahaya di jalan pun salah satu disunnahkan Nabi, menyingkirkan paku, batu, batang kayu yang besar karena itu akan menjadi wasilah kita dimasukan ke dalam Surganya Allah.

9. Penghematan Energi

Energi akan berkesinambungan dengan kelestarian lingkungan, maka dianjurkan bagi kita melakukan penghematannya seperti air, listrik, dan energi lainnya. Betapa kacau kehidupan ini ketika satu energi saja tidak seimbang misalnya air, maka hidup kita ini akan sangat sengsara. Hal ini juga diajarkan oleh Nabi Muhammad dalam haditsnya.

Suatu hari, Rasulullah melewati Sa’ad sedang berwudhu (dan banyak menggunakan air). Beliau mengkritik, “Mengapa boros wahai Sa’ad?” Sa’ad menjawab, “Apakah ada pemborosan air dalam wudhu?” Rasul menjawab, “Ya, walaupun kamu berada di sungai yang mengalir.” (HR Ibnu Majah dan Ahmad).

10. Tidak Membakar Sampah

Pernahkah mendapati tetangga sekitar rumah yang membakar sampah? Padahal sebenarnya aktivitas membakar sampah sangat tidak disarankan. Membakar sampah dapat melepaskan gas-gas yang menyebabkan kerusakan ozon. Sedangkan ozon berfungsi mengatur jumlah atau porsi sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan Bumi, melindungi Bumi agar sinar ultraviolet tersebut tidak langsung mengenai permukaan Bumi, menyerap sinar ultraviolet, menjaga suhu di Bumi agar tetap stabil, melindungi permukaan Bumi dari benda- benda langit yang jatuh.

Dari 10 perilaku di atas menekankan bahwasanya lingkungan tempat tinggal kita ini perlu untuk kita jaga kelestariannya. Kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan sangat bergantung pada kesehatan lingkungan. Apabila lingkungan sudah rusak maka manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup secara normal. Sedangkan berbuat kerusakan di muka bumi ialah perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Mudah-mudahan bermanfaat bagi #OrangBaik, Barakallah fiikum!

 

Baca artikel kebaikan lainnya di sini
Dukung Indonesia Beramal Sholeh sekarang!

5 Pahlawan Islam Kontemporer yang Mengubah Dunia

Banyak tokoh dunia yang sangat berpengaruh dan berjasa terhadap perubahan dunia ini menjadi lebih baik, bahkan hasilnya bisa menginspirasi para generasi muda yang kini bisa dibilang para penguasa dunia dengan raihan prestasi terbaik melalui berbagai potensinya. Seperti Mark Zuckerberg, Bill Gates, Steve Jobs, hingga nama-nama besar lainnya.

Tapi pertanyaannya apakah ada tokoh muslim yang ambil andil dalam perubahan dunia? Mari kita simak cerita 5 Pahlawan Islam Kontemporer yang bisa dijadikan inspirasi bagi generasi muda bahkan ada beberapa nama tokoh Indonesia yang bisa dijadikan rujukan, selengkapnya dibawah ini!

1. Recep Tayyip Erdoğan (Turki)

Recep Tayyip Erdoğan adalah Perdana Menteri Turki yang memimpin selama 11 tahun. Selama ia menjabat, Turki telah mengalami pertumbuhan ekonomi, reformasi konstitusi, dan kebangkitan kembali sebagai negara kekuatan global utama. Erdogan adalah salah satu tokoh Muslim yang populer di dunia karena dukungannya terhadap isu-isu Islam.

Erdogan juga terkenal dengan kepemimpinannya yang militant, keras serta tegas terhadap penindasan. Beberapa kali forum dunia telah ia gemparkan dengan pernyataan-pernyataannya yang menyudutkan Israel dan gerakan Zionismenya yang terus menerus melakukan penjajahan, penindasan dan pembunuhan di bumi Palestina.

Erdogan juga sangat tidak suka dengan stigma terorisme yang diberikan kepada dunia Islam padahal umat Islam justru selalu menjadi korban. Erdogan sangat peduli dengan kemanusiaan. Ketegasannya dalam prinsip dan identitas yang kuat ini membuatnya disegani oleh lawan dan kawan.

2. Dr. Syauki Futaki (Jepang)

Setelah keislamannya, ia bertekad menyebarkan Islam ke seluruh Jepang dan berdakwah untuk Islam. Ia mendirikan Ikatan Persaudaraan Islam. Hampir setiap Jum’at ada orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat. Meskipun ia baru masuk Islam pada usia yang sudah tidak muda, yakni 67 tahun, namun semangatnya untuk menyebarkan agama Islam tidak surut sedikit pun.

Sebelumnya ia adalah penganut agama Budha. Ia berprofesi sebagai seorang dokter dan bekerja sebagai direktur rumah sakit yang terletak di tengah kota Tokyo. Beberapa penulis menyatakan bahwa dengan masuknya Dr. Futaki ke dalam agama Islam menjadi pertanda bagi terbitnya Islam di negeri Sakura itu, karena melalui bimbingannya banyak penduduk Jepang yang akhirnya tertarik memeluk Islam. Pada tahun 1975, kurang dari satu tahun Syauki Futaki telah berhasil mengislamkan sekitar 20 ribu orang di Jepang yang dimana ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa.

3. Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud (Arab Saudi)

 

Raja Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud adalah tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. Ia dinobatkan sebagai raja ketujuh di Kerajaan Saudi pada Januari 2015. Pengaruhnya sebagai tokoh Muslim terbesar tidak lepas dari posisinya sebagai raja Arab Saudi. Terutama tiga peran penting Saudi di dunia Islam dan mata dunia.

Pertama, Raja Salman adalah penjaga dua Kota Suci yaitu Makkah dan Madinah yang dikunjungi jutaan umat Islam sepanjang tahun.
Kedua, Saudi adalah pengekspor minyak mentah terbesar di dunia sehingga punya posisi ekonomi strategis di mata dunia.

Ketiga, Arab Saudi menyebarkan Islam melalui jaringan dakwah yang sangat besar sehingga pengaruh Saudi sangat terasa di semua negara Islam.

4. KH. Hasyim Asy’ari (Indonesia)

KH. Hasyim Asy’ari adalah pendiri Nahdlatul Ulama yang artinya kebangkitan ulama, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, beliau bertujuan mempertahankan faham bermadzhab dan membendung faham pembaharuan yang melenceng. Hasyim pernah belajar pada Syaikh Mahfudz asal Termas, ulama Indonesia yang jadi pakar ilmu hadits pertama, di Mekah. Ilmu hadits inilah yang kemudian menjadi spesialisasi Pesantren Tebuireng, Jombang.

Melalui pesantren inilah beliau melancarkan pembaharuan sistem pendidikan keagamaan Islam tradisional. Dia memperkenalkan pengetahuan umum dalam kurikulum pesantren. Di masa Belanda, KH. Hasyim bersikap nonkooperatif. Beliau mengeluarkan banyak fatwa yang menolak kebijakan pemerintah kolonial.

Yang paling spektakuler adalah fatwa jihad; “Wajib hukumnya bagi umat Islam Indonesia berperang melawan Belanda.” Fatwa ini dikeluarkan menjelang meletusnya Peristiwa 10 November di Surabaya.

5. Ahmad Surkati (Sudan)

Ahmad Surkati dilahirkan di Pulau Arqu, Dungulan, Sudan sempat mengenyam pendidikan di Al-Azhar (Mesir) dan mekah, kemudian datang ke tanah air untuk mendirikan Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyah di Jakarta pada 1914. Tanggal pendirian madrasah itu kemudian menjadi tanggal berdirinya perhimpunan Al-Irsyad. Tujuan organisasi ini, selain memurnikan Islam, juga bergerak dalam bidang pendidikan dan kemasyarakatan

Sejarawan Belanda G.F Pijper dalam beberapa studi tentang sejarah Islam di Indonesia memandang hanya Al-Irsyad yang benar-benar gerakan pembaharuan yang punya kesamaan dengan gerakan reformis di Mesir sebagaimana dilakukan Muhammad Abduh dan Rashid Ridha. Dengan demikian, Surkati seorang pembaharu Islam di Indonesia. Soekarno bahkan menyebut Surkati ikut mempercepat lahirnya kemerdekaan Indonesia.

Setelah membaca cerita para Pahlawan Islam Kontemporer ini, mudah-mudahan jadi pelajaran untuk kita semua dan menjadikan kita agar bisa lebih bersyukur akan nikmat iman, Islam, dan kemerdekaan ini, dan juga kita jadikan sebagai inspirasi yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Istiqomah selalu ya #OrangBaik maksimalkan berbagai potensi amal kebaikan yang ada di depan mata, Barakallah fiikum.

Baca artikel kebaikan lainnya di sini
Dukung Indonesia Beramal Sholeh sekarang!