Hukum Berkata Uff (Ah) pada Orang Tua Dalam Islam


Islam telah mengatur semua hal dalam kehidupan kita, mulai dari yang paling sederhana seperti cara berpakaian, hingga perkara yang berkaitan dengan warisan atau harta peninggalan. Begitu juga dengan akhlak anak kepada orang tua dan berbakti kepada orang tua

Dengan tegas, Allah SWT memerintahkan umatnya untuk berperilaku dan berkata santun kepada orang tua. Salah satu hal yang dilarang dalam Islam adalah larangan berkata Ah kepada orang tua. Apakah hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an? Berikut penjelasan lengkapnya.

Larangan Berkata Ah Kepada Orang Tua

Hukum berkata Ah pada orang tua dalam Islam adalah dosa besar. Perkataan “ah” mengandung kekesalan, kemarahan, kejengkelan, ketidaksukaan, dan rasa enggan terhadap orang tua. Perkataan ini mampu melukai hati orang tua dan tentu Allah SWT tidak akan memberikan rida-nya.

Larangan ini telah dijelaskan dalam QS. Al-Isra’ [17] ayat 23 yang berbunyi:

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”

Dari ayat ini, kita tahu bahwa berkata “uff” atau “ah” kepada orang tua bukanlah perkataan terpuji. Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa kata “Uff” ini merupakan kalimat kejengkelan yang paling ringan. Seumpama ada kalimat dalam bahasa Arab yang lebih ringan daripada “uff”, maka Allah SWT akan sebutkan dalam Al Qur’an. 

Jadi, kalau kalimat kejengkelan yang paling ringan saja sudah dilarang oleh Allah SWT, apalagi sampai membentak atau kata-kata mengandung rasa kesal lainnya. Berbakti kepada orang tua adalah dengan menurunkan suara dan hanya menggunakan kalimat yang baik.

Mengapa Kita Dilarang Berkata Kasar ke Orang Tua

Tentu saja ada banyak alasan seorang anak harus berbakti kepada orang tua dan tidak sekalipun berkata kasar. 

  • Sejak bayi hingga kita dewasa, orang tua telah mencurahkan kasih sayangnya. Selain mendidik dan menyayangi kita, orang tua juga selalu mengupayakan yang terbaik untuk anak-anaknya. Karena itulah, sudah seharusnya pula anak-anak menghormati dan menyayangi orang tuanya.

 

  • Hukum berbakti kepada orang tua adalah wajib bagi semua muslim. Membahagiakan orang tua juga menjadi wujud ketaatan kita kepada Allah SWT. 

Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi, no. 1900; Ibnu Majah, no. 3663)

Karena itulah, sebagai anak kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk berbakti dan membalas semua pengorbanan dan jasa yang dilakukan orang tua. 

 

  • Doa orang tua merupakan tiket kesuksesan dan keberhasilan seorang anak. Orang tua, khususnya Ibu, yang mendoakan anak-anak, doanya mustajab atau mudah dikabulkan.

“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian (safar) dan doa baik orang tua kepada anaknya.” (HR. Ibnu Majah, no. 3862)

Bahkan, saat orang tua hatinya tersakiti dan mereka melontarkan kalimat keburukan, maka kalimat tersebut juga menjadi kalimat yang mustajab. Maka, tentu kita harus memperlakukan orang tua sebaik mungkin.

 

  • Membahagiakan orang tua juga akan memberikan diri kita sendiri kemudahan, keberkahan, dan umur panjang. “Siapa yang suka untuk dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka berbaktilah kepada kedua orang tuanya dan jalinlah hubungan dengan kerabatnya (silaturahim).” (HR. Ahmad, 3:229; 3:266)

 

Cara Menjadi Anak yang Berbakti Kepada Orang Tua Menurut Al Qur’an dan Hadist?

Berikut ini beberapa bentuk bakti kita kepada orang tua:

  • Menggunakan kata-kata yang lembut dan sopan. Menjauhi kalimat yang dapat menyakiti hati mereka, seperti larangan berkata Ah kepada orang tua tadi.
  • Bersikap tawadhu’ atau merendahkan diri di depan orang tua dan senantiasa mengasihi mereka.
  • Tidak menunjukkan ekspresi atau raut muka marah, jengkel, apalagi tajam kepada orang tua.
  • Tidak memotong atau mendahului perkataan mereka.
  • Menjawab panggilan orang tua dengan segera.
  • Tidak pelit dalam menafkahi orang tua karena orang tua adalah orang yang paling berhak dinafkahi setelah diri sendiri dan keluarga.
  • Senantiasa mendoakan kebaikan untuk mereka

Hukum berkata Ah pada orang tua dalam Islam adalah dosa besar. Rasulullah SAW mengatakan bahwa, “Allah SWT melaknat orang yang durhaka kepada orang tua, yang mencaci bapaknya dan mencaci ibunya.” (HR. Ibnu Abbas). Tentunya, kita pun pasti ingin membahagiakan orang tua seperti mereka selalu berusaha membahagiakan kita dari bayi hingga dewasa.

Leave a Comment