10 Cara Praktis Menjaga Lingkungan Menurut Ajaran Islam

Ajaran Islam tidak hanya mencakup terhadap ibadah maupun hubungan antar manusia saja, bahkan menyeluruh hingga hal-hal terkecil sudah diatur dalam Islam seperti cara makan, tidur, berbicara, tidur, dan ajaran-ajaran lainnya. Tapi ada hal penting dalam aspek kehidupan kita yang sangat harus kita perhatikan kelestariannya, yaitu lingkungan.

Kita diciptakan sebagai Khalifah dimuka bumi ini tentunya bukan hanya tanpa alasan, pasti ada tujuan kenapa kita diturunkan ke bumi ini, salah satunya menjaga kelestarian lingkungan baik yang ada di bumi secara umum maupun di lingkungan sekitar kita, gimana ya Islam mengajarkan kepada kita menjaga lingkungan? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

1. Senantiasa Menjaga Kebersihan Lingkungan

 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menganjurkan pentingnya hidup bersih. Hidup bersih diposisikan sebagian dari iman, maka kesadaran menjaga kebersihan akan mempengaruhi kualitas keimanan seseorang. Minimal dengan kita merapikan tempat tidur, senantiasa membuang sampah pada tempatnya, dan tidak pernah lelah untuk selalu mengingatkan kepada teman maupun orang lain untuk menjaga kebersihan lingkungan.

 

Dalam sebuah hadits menyebutkan dari Sa’ad bin musayyab berkata, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih menyukai kebersihan, mulia menyukai kemuliaan, murah hati (baik) menyukai kebaikan. Maka bersihkanlah lingkungan rumahmu Dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.” (HR. Tirmidzi).

2. Melakukan Penghijauan

Upaya yang memiliki dampak nyata terhadap pengelolaan lingkungan ialah dengan melakukan penghijauan. Penghijauan memiliki fungsi ekologis yang sangat vital karena dapat mengembalikan fungsi tanah sebagai resapan air. Pohon dapat menyimpan cadangan air yang cukup ketika krisis air melanda di kemudian hari.

Selain untuk membuat lingkungan menjadi lebih indah, penghijauan juga salah satu amalan yang bernilai pahala jariyah, sehingga setiap umat muslim dianjurkan untuk menanam pohon bukan hanya untuk kepentingan duniawi akan tetapi menjadi amal bekal akhirat.

 

Perilaku menanam pohon ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, beliau bersabda:

Dari Anas bin Malik ra Rasulullah bersabda: “Apabila kiamat tiba terhadap salah seorang diantara kamu dan ditangannya ada benih tumbuhan maka tanamlah.”

  1. Memanfaatkan Tanah yang Terlantar

Tanah dalam ajaran Islam harus dimanfaatkan untuk kepentingan yang bermanfaat dan produktif. Soal ini dalam kajian fiqih dibahas dalam bab ihya al mawat atau menghidupkan tanah mati yaitu membuka lahan atau tanah mati yang belum pernah ditanami sehingga tanah tersebut dapat memberikan kemanfaatan seperti dijadikan sebagai tempat tinggal dan bercocok tanam. Jika tanah dikelola secara produktif, maka tentu akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, terutama pihak yang mengelolanya.

Bahkan pernah ada kisah Sahabat Nabi yaitu Umar bin Khattab yang sangat peduli dengan tanah ketika ada seseorang yang ingin membuat saluran air tapi dilarang oleh Umar karena kata Umar “Aku takut jika tanah itu tidak mampu menahan beban air yang mengalir di atasnya”.

4. Menetapkan Suatu Tempat sebagai Kawasan Konservasi

 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengenalkan konsep hima, yaitu suatu zona tertentu untuk konservasi alam yang di dalamnya dilarang untuk mendirikan bangunan. Hima ini merupakan kawasan hukum yang dilarang untuk diolah dan dimiliki seseorang secara pribadi sehingga ia tetap menjadi wilayah yang dipergunakan bagi siapa saja pun sebagai tempat tumbuhnya padang rumput dan tempat menggembalakan hewan.

 

Rasulullah meneladankan dan menekankan pentingnya konsep hima ini, seperti dalam sebuah riwayat: “Dari Jabir berkata, Nabi Muhammad SAW, bersabda: “Sesungguhnya Ibrahim memaklumkan Mekah sebagai tempat suci dan sekarang memaklumkan Madinah yang terletak di antara dua lava yang mengalir (lembah) sebagai tempat suci. Pohon-pohonnya tidak boleh dipotong dan binatang-binatangnya tidak boleh diburu.” (HR Muslim). 

  1. Tidak Melakukan Penggundulan dan Penebangan Hutan secara Sembarangan

Hutan sebagai sumber asupan oksigen paling utama tentu memiliki peranan penting terhadap kehidupan manusia. Menebang pohon tanpa mengikuti prosedur yang benar tentu mengancam keseimbangan ekosistem. Selain dari menipisnya kadar oksigen menebang pohon secara sembarangan juga menimbulkan hilangnya tempat hidup bagi sebagian hewan yang biasa hidup di sana.

Saat ini pun kita merasakan bagaimana suhu panas yang sedang terjadi, dimana ketika menemukan pohon rindang maupun lokasi yang hijau kita akan merasakan kesegaran akan suhu yang ada di tempat tersebut. Jika banyak yang ditebang bersiap-siaplah suhu ekstrim bahkan bencana alam bisa jadi akan terjadi.

6. Tidak Melakukan Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan baik dalam skala kecil dan besar memiliki dampak yang sama terhadap lingkungan, yaitu mengotori keasriannya. Rasulullah meneladankan persoalan ini, semisal melarang sahabatnya untuk kencing di air yang tergenang karena khawatir ada yang mandi di dalam air itu.

Kemudian, buang air kecil dan besar di bawah pohon juga tidak boleh dilakukan, sebab hal ini dapat meninggalkan bau dan kesan yang tidak enak terhadap siapa saja yang berteduh di bawah pohon tersebut. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian kencing dalam air yang diam yaitu Air yang tidak mengalir kemudian ia mandi di dalamnya.” (HR Bukhari).

Terlebih dampaknya bukannya merugikan diri sendiri bahkan orang lain yang mungkin menjadi tidak nyaman bahkan bisa dirugikan sehingga harus mengganti pakaiannya karena pencemaran yang terkena akibat ulah dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

7. Larangan untuk Mengeksploitasi dan Memonopoli Sumber Energi

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa menganjurkan kita tentang pentingnya menggunakan sumber daya alam secara efisien. Semisal dalam penggunaan air, meski air melimpah, Rasulullah mengajarkan umatnya untuk menghemat penggunaan air. Bisa jadi di suatu tempat air melimpah, sementara di tempat lain terjadi kekeringan manusia bertikai untuk berebut air bersih.

Perintah tentang menggunakan sumber daya alam secara efisien ini merujuk pada sebuah hadis dari Abdullah bin Umar bin Ash bahwasanya Rasulullah Saw berjalan melewati Saad yang sedang berwudhu dan menegurnya. “Kenapa kamu boros memakai air?” Saad balik bertanya, “Apakah untuk wudhu pun tidak boleh boros?”. Beliau menjawab, “Ya tidak boleh boros meskipun kamu berwudhu di sungai yang mengalir.” (HR. Ahmad).

Selain itu, Rasulullah Saw juga menganjurkan pemanfaatan sumber energi di muka bumi untuk kepentingan bersama dan dikelola secara komunal bukan untuk kepentingan pribadi dan untuk dimonopoli.

8. Menghilangkan Segala Bahaya di Jalan

Menghilangkan segala bahaya di jalan dan melarang duduk-duduk di pinggir jalan disebutkan oleh sabda Nabi yang mengatakan “Janganlah kalian duduk-duduk di pinggir jalan.” Para sahabat bertanya,

“Bagaimana kalau terpaksa untuk duduk dan mengobrol?” Rasulullah menjawab, “Bila terpaksa, maka tunaikan semua hak jalan.”

Mereka bertanya, “Apa haknya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Menundukkan pandangan mata, menjauhkan bahaya, menjawab salam, amar makruf dan nahi mungkar.” (HR Bukhari dan Muslim).

Selain menjaga adab-adab di jalan, menghilang marabahaya di jalan pun salah satu disunnahkan Nabi, menyingkirkan paku, batu, batang kayu yang besar karena itu akan menjadi wasilah kita dimasukan ke dalam Surganya Allah.

9. Penghematan Energi

Energi akan berkesinambungan dengan kelestarian lingkungan, maka dianjurkan bagi kita melakukan penghematannya seperti air, listrik, dan energi lainnya. Betapa kacau kehidupan ini ketika satu energi saja tidak seimbang misalnya air, maka hidup kita ini akan sangat sengsara. Hal ini juga diajarkan oleh Nabi Muhammad dalam haditsnya.

Suatu hari, Rasulullah melewati Sa’ad sedang berwudhu (dan banyak menggunakan air). Beliau mengkritik, “Mengapa boros wahai Sa’ad?” Sa’ad menjawab, “Apakah ada pemborosan air dalam wudhu?” Rasul menjawab, “Ya, walaupun kamu berada di sungai yang mengalir.” (HR Ibnu Majah dan Ahmad).

10. Tidak Membakar Sampah

Pernahkah mendapati tetangga sekitar rumah yang membakar sampah? Padahal sebenarnya aktivitas membakar sampah sangat tidak disarankan. Membakar sampah dapat melepaskan gas-gas yang menyebabkan kerusakan ozon. Sedangkan ozon berfungsi mengatur jumlah atau porsi sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan Bumi, melindungi Bumi agar sinar ultraviolet tersebut tidak langsung mengenai permukaan Bumi, menyerap sinar ultraviolet, menjaga suhu di Bumi agar tetap stabil, melindungi permukaan Bumi dari benda- benda langit yang jatuh.

Dari 10 perilaku di atas menekankan bahwasanya lingkungan tempat tinggal kita ini perlu untuk kita jaga kelestariannya. Kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan sangat bergantung pada kesehatan lingkungan. Apabila lingkungan sudah rusak maka manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup secara normal. Sedangkan berbuat kerusakan di muka bumi ialah perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Mudah-mudahan bermanfaat bagi #OrangBaik, Barakallah fiikum!

 

Baca artikel kebaikan lainnya di sini
Dukung Indonesia Beramal Sholeh sekarang!

Leave a Comment