Hijrah Pertama Umat Islam dari Mekkah ke Habasyah

Perjalanan awal Nabi dalam menyebarkan dakwah Islam tidaklah mudah terlebih ketika berada di Mekkah dimana Kaum Quraisy tidak henti-hentinya mengganggu dakwah Nabi, mulai dari penindasan hingga penyiksaan dirasakan oleh Kaum Muslimin di fase pertama kenabian.

Melihat kondisi yang sudah kondusif, selain untuk melindungi Kaum Muslimin agar bisa lebih aman menjalankan kehidupan dalam menerapkan ajaran agama Islam, Nabi melakukan Hijrah pertama dalam sejarah Islam ke Ethiopia atau yang dikenal dengan Negeri Habasyah. Bagaimana perjalanan hijrah pertama Nabi ke negeri Habasyah? yuk simak kisahnya dibawah ini!

Rasulullah Memerintahkan Hijrah atas Perintah Allah

Hijrah pertama umat Islam ke Habasyah ini atas dasar perintah atau wahyu yang Allah turunkan kepada Rasulullah. Setelah Nabi Muhammad memerintahkan umat Islam untuk hijrah, maka dengan segera kaum Muslimin melakukan perjalanan ke Negeri Habasyah.

Perjalanan hijrah mereka ke Ethiopia berada dalam pimpinan Usman bin Maz’un. Saat itu Ruqayyah (putri Rasulullah SAW) pun ikut serta juga dalam perjalanan hijrah pertama ini. 

Adapun penyebab hijrah Negeri Habasyah ini yaitu karena takut dengan fitnah atau kerusakan yang kaum Quraisy lakukan, serta sulitnya Kaum Muslimin menjalankan ajaran agama Islam. Tak hanya itu saja, hijrah ini juga bertujuan untuk menyelamatkan agama mereka agar selalu berada di jalan Allah SWT. 

Alasan Rasulullah Memilih Hijrah ke Habasyah

Rasulullah memilih Ethiopia atau negeri Habasyah sebagai lokasi hijrahnya dikarenakan negeri tersebut memiliki seorang raja yang sangat adil. Nabi pun yakin jika Kaum Muslimin hijrah ke Habasyah maka tidak akan diperlakukan zalim oleh raja tersebut. Raja yang adil dan bijaksana ini bernama Ashamah an-Najasyi. Hijrah kaum muslimin pertama yaitu terjadi pada bulan Rajab tahun ke 5 kenabian.

Jumlah rombongan hijrah kala itu terdiri atas 16 sahabat Nabi yang terdiri dari 12 laki-laki dan 4 perempuan. Hijrah pertama ke negeri Habasyah ini bisa terlaksanakan dengan lancar dan aman. Meskipun dalam proses perjalanannya hampir saja terpergok oleh orang-orang kafir Quraisy.

 

Politik Diplomasi Kaum Kafir Quraisy

Kaum kafir Quraisy yang tidak senang dengan hijrahnya kaum Muslimin, dan mereka tahu kemana tujuannya itu, mereka melakukan upaya diplomasi dengan mengutus dua orang pilihan yang telah teruji dan cerdik, yaitu Amr bin al-Ash dan Abdullah bin Abi Rabi’ah (sebelum keduanya masuk Islam) untuk melakukan diplomasi dengan raja Ethiopia.

Kedua utusan kafir Quraisy itu membawa banyak aneka hadiah dan bingkisan untuk dipersembahkan kepada sang raja, para pembantunya, dan para pendeta kerajaan. Dengan buah tangan itu, mereka berharap menolak permohonan kaum Muslimin untuk mengungsi sementara di negerinya.

Namun, di luar dugaan, Ashamah an-Najasyi (raja Habasyah) itu menolak untuk menyerahkan kaum Muslimin, meskipun hanya satu orang. Bahkan, sang raja mengajak diskusi orang-orang Muslim tentang agama baru yang mereka anut.

Orang islam Boleh Meminta Bantuan non-Muslim

Pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah hijrah pertama kaum Muslimin. Bagi umat Muslim, ketika dalam kondisi terdesak, boleh meminta perlindungan kepada non-Muslim. Baik kepada kalangan ahli kitab seperti Ashamah an-Najasyi, atau kepada kalangan orang musyrik seperti beberapa orang Quraisy yang menjamin keamanan dakwah Rasulullah seperti Abu Thalib, paman Rasulullah, dan Muth’im bin ‘Adi yang menjamin keselamatan Rasulullah setelah kembali dari Thaif.

Meminta perlindungan kepada non-Muslim diperbolehkan selama tidak merusak atau membahayakan aktivitas dakwah Islam, menggoyahkan atau merubah hukum Islam, ataupun menyebabkan dilanggarnya beberapa hal yang diharamkan dalam Islam.

Setelah membaca kisah hijrah pertama ke negeri Habasyah ini, mudah-mudahan jadi pelajaran untuk kita semua dan menjadikan kita agar bisa lebih bersyukur akan nikmat iman dan Islam ini, dimana kita bisa dengan bebas dan nyaman menjalankan ajaran Islam, istiqomah selalu ya #Orangbaik maksimalkan berbagai potensi amal kebaikan yang ada di depan mata, Barakallah fiikum.

Baca artikel kebaikan lainnya di sini
Dukung Indonesia Beramal Sholeh sekarang!

Leave a Comment