Anak sholeh adalah anak muslim yang menjalan kewajiban agama dan menjauhi dosa besar. Di dalam Al Quran, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebut anak dengan sebutan penyenang hati, terlebih anak yang taat menjalankan perintah Sang Maha Penyayang, patut disyukuri memiliki anak adalah karunia terbesar yang dianugerahkan Allah SWT kepada orangtua.
Salah satu amalan yang tidak putus meski seseorang telah meninggal adalah doa dari anak sholeh. Dalam sebuah hadis dari sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda “Apabila manusia mati maka amalnya terputus kecuali karena tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim).
Melihat dari keutamaan yang luar biasa menjadi anak yang sholeh, mari kita simak bagaimana caranya agar kita termasuk anak sholeh yang sesuai dalam Islam, diantaranya :
- Belajar mendalami ilmu agama Pengetahuan akan wawasan Islam akan membuat iman yang ada di dalam hati kita lebih terkondisi menjadi pondasi kuat ketauhidan dalam berakidah, mempelajari ilmu tentang akidah, iman hadits, Al Quran, dan wawasan lainnya sangat berguna untuk bekal menjalani kehidupan sehari-hari.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu,” (HR Ahmad).
- Menjaga sholat lima waktu Tidak sekalipun meninggalkan sholat wajib dan menambahkan sholat sunnah, akan membentuknya menjadi anak yang sholeh. Saat orang tua melihat ini sebagai kebiasaan, tentu ini menjadi hal yang membanggakan.
Selain itu, bagi anak laki-laki juga dibiasakan berjamaah di masjid dan anak perempuan sholat di rumah tepat pada waktunya. Ini akan menjadi ciri-ciri anak sholeh yang jelas terlihat.
Dalam surat Al-Ankabut ayat 45 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman “Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
- Belajar mencintai Masjid
Masjid adalah rumah Allah Subhanahu Wa Taa’la. Bentuk rasa suka terhadap masjid tersebut bisa dalam bentuk menjaga kebersihannya, tidak membuat keributan di dalamnya, serta tidak bercanda atau tertawa ketika salat.
Ini adalah bentuk cinta kepada Allah SWT dengan menghargai rumah-Nya. Selain itu, menghidupkan masjid dengan mengikut beragam kegiatan di dalamnya.
Dalam Al Quran surat At-Taubah ayat 18 Allah berfirman, “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menuaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Ditambah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jika kalian melihat seseorang yang konsisten dengan masjid, maka bersaksilah kepadanya dengan keimanan.” (HR. Ahmad).
- Berbakti kepada orangtua
Ini bisa dilakukan dengan mematuhi perintahnya, tidak menyakiti hati mereka, selalu berbuat baik kepada mereka, berusaha menyenangkan hati orangtua dan tidak menyusahkan keduanya.
Bakti lain yang bisa dilakukan adalah saling mengingatkan kepada kebaikan, sering mengajak untuk mengikuti majelis ilmu, dan mendengarkan apapun yang diucapkan oleh orangtua.
Dalam Al Quran surat Al-Isra ayat 24 Allah berfirman, “Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang baik dan rendahkan dirimu dengann penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangi keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil”.
- Menyayangi keluarga
Menyayangi saudara, adik-kakak, kakek-nenek, paman-bibi, tetangga dan seluruh kaum muslimin di seluruh dunia dapat menjadi bagian dari ciri-ciri anak sholeh.
Sebab, saling mencintai antara umat muslim adalah bentuk rasa syukur karena telah diberikan banyak kawan untuk sama-sama menjalankan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Perumpamaan sesama kaum mukminin dalam menjaga hubungan kasih sayang dan kebersamaan seperti satu tubuh, jika satu anggota merasakan sakit, maka akan membuat seluruh tubuhnya terjaga dan merasakan demam.” (HR Muslim).
- Cinta terhadap orang yang kekurangan
Mengenal para fakir miskin, anak terlantar, anak yatim, dan orang yang kekurangan akan memupuk rasa empati dan simpati. Caranya dengan memberikan bantuan sesuai dengan keperluan, serta tidak mencemooh atau mengolok-olok mereka sebab mereka adalah juga hamba Allah Subhanahu Wa Taa’ala.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya.” (HR. Tirmidzi)
Demikian beberapa cara menjadi anak yang sholeh dalam Islam, semoga kita bisa mengamalkan dan bisa menjadi teladan bagi ana-anak kita agar istiqomah selalu berada di jalan yang mendatangkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala.