Banyak diantara ekspresi ungkapan terima kasih yang bisa kita lakukan setelah mendapat kebaikan dari orang lain, namun tak banyak ada juga yang lupa atau bahkan tidak tahu berterima kasih, mereka inilah orang-orang yang termasuk kepada kufur nikmat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada manusia” (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)
Bersyukur atau berterima kasih atas kebaikan orang lain dapat dilakukan dengan cara membalas kebaikan yang telah dia lakukan tersebut. Jika dia tidak bisa membalas, maka balaslah dengan mendoakan kebaikan kepada orang tersebut.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang mendapat kebaikan dari orang lain, hendaklah dia mengatakan jazakallah khairan. (Dengan begitu), dia telah maksimal dalam memuji orang tersebut” (HR. Tirmidzi).
Jika ada orang lain yang berbuat baik kepada kita, baik dengan harta, tenaga, atau bentuk kebaikan yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kita untuk membalas kebaikan orang tersebut.
Membalas kebaikan orang lain dapat dilakukan dengan beberapa bentuk.
Pertama, membalas dengan memberikan kebaikan sejenis yang telah dia terima. Sebagai contoh, ada seseorang yang menghadiahkan sebuah baju kepada kita. Kita bisa membalas kebaikan orang tersebut dengan menghadiahkan baju yang jenis dan jumlahnya sama (kurang lebih harganya sama).
Kedua, membalas dengan memberikan kebaikan yang lebih banyak dari kebaikan yang telah dia terima. Misal jika kita diberi satu baju maka balaslah dengan memberikan baju dengan jumlah yang lebih banyak
Ketiga, membalas dengan mendoakan orang yang telah memberikan kepadanya.
Manakah yang paling tepat dalam membalas kebaikan seseorang, perlu melihat kondisi orang yang telah memberikan hadiah atau berbuat baik tersebut. Karena terdapat sebagian orang yang memang lebih tepat dibalas dengan mendoakannya atas perbuatan kebaikan yang dilakukannya. Karena jika dibalas dengan memberikan sesuatu yang sejenis atau lebih mahal, boleh jadi orang tersebut justru akan merasa diremehkan atau dilecehkan, atau sejenisnya.
Jika kita tidak bisa membalas kebaikan yang telah diberikan orang lain kepadanya dengan kebaikan yang sejenis atau kebaikan yang lebih banyak, maka doakanlah dirinya dengan berulang-ulang sampai yakin bahwa kita telah membalas dengan balasan yang setimpal. Di antara doa tersebut adalah ucapan “jazakallah khairan”. Dengan mengucapkan “jazakallah khairan” kepada orang yang berbuat baik kepada kita, maka kita telah berusaha maksimal dalam memuji orang tersebut. Karena jika Allah Ta’ala membalas kebaikannya atas ucapan (doa) kita tersebut, maka dia akan menjadi orang yang bahagia di dunia dan di akhirat.
Demikianlah penejalasan cara membalas kebaikan sesuai ajaran Islam, mudah-mudahan kita selalu Allah mudahkan dalam setiap mengamlkan ilmu yang telah diajarkan dan menjadi wasilah datangnya keberkahan.