Mengenal Konsep Parenting Islam Lebih Dekat

Mendidik anak supaya menjadi pribadi yang taat bukanlah perkara yang mudah. Namun, jangan khawatir, ada panduan pola asuh anak menurut ajaran Islam yang dapat kita pelajari. Dari mana harus memulai? Kita bisa mengawalinya dengan memahami konsep dasar parenting islami.

Artikel ini akan mengulas pengetahuan dasar pola asuh anak berikut rekomendasi buku parenting Islam yang akan menambah wawasan kita.

Apa yang Dimaksud dengan Parenting?

Sebelum membahas tentang parenting menurut Islam, mari kita ketahui dahulu pengertian parenting menurut para ahli dan badan yang kompeten. 

Masud Hoghughi, seorang profesor fakultas psikologi di Universitas Hull, Amerika Serikat menyatakan bahwa parenting atau pengasuhan adalah hubungan antara orang tua dan anak yang mencakup berbagai dimensi dan sifatnya terus berkembang. Pengasuhan ini meliputi ragam aktivitas dari berbagai aspek, seperti fisik, emosional, juga sosial. 

Sementara itu, menurut Jane B Brooks, penulis buku the Process of Parenting, pengasuhan adalah rangkaian interaksi antara orang tua dan anak yang bertujuan untuk mendorong perkembangan anak. Selain itu, lingkungan sosial budaya tempat anak diasuh turut memberikan pengaruh terhadap interaksi tersebut.

Terakhir, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengartikan parenting sebagai interaksi yang terjalin antara orang tua dan anak yang dilakukan untuk meningkatkan aspek fisik, emosional, sosial, spiritual, serta intelektual. Interaksi ini dilakukan sejak anak dalam kandungan hingga ia dewasa.

Seperti Apa Parenting dalam Islam?

Lantas, bagaimana pola asuh yang dianjurkan oleh Islam? Berikut beberapa konsep pendidikan anak dalam Islam yang dapat kita terapkan.

  1. Mengasuh anak sesuai dengan tahapan usia

Tentu kita semua tidak asing dengan petuah Ali bin Abi Thalib untuk memperlakukan anak berdasarkan usianya. Pada tahap 0 sampai 7 tahun, orang tua hendaknya memperlakukan anak seperti raja yakni memenuhi segala kebutuhannya dan membuatnya merasa nyaman.

Selanjutnya, pada tahap usia 7 sampai 14 tahun orang tua dianjurkan untuk memperlakukan anak seperti tawanan. Artinya, anak mulai dikenalkan dengan konsep penghargaan dan hukuman. Beri dia apresiasi saat berbuat baik dan sebaliknya, beri dia hukuman yang wajar saat melakukan kesalahan.

Terakhir, pada tahap usia 14 tahun ke atas, anggaplah anak seperti sahabat. Jalin komunikasi yang baik dan sehat dengan bertukar pikiran dan pemberian tanggung jawab.

Jika kebutuhan dalam tiga tahap tersebut terpenuhi, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan berempati.

2. Menanamkan keimanan sedari kecil

Ada banyak cara yang dapat dilakukan orang tua untuk menumbuhkan iman dalam diri anak. Dilansir dari berbagai sumber, cara-cara tersebut di antaranya:

  • Mengajari anak mencintai Allah swt dan Rasulnya, misalnya melalui asmaul husna
  • Mengajari anak memuliakan Al Quran dengan membaca dan mempelajari isinya
  • Membiasakan anak mengingat Allah melalui dzikir
  • Mengajari anak untuk menghormati dan menghargai orang tua
  • Menasihati dan mengajarkan kebaikan

    3.
    Memberikan motivasi 

Memberikan motivasi pada anak bisa dilakukan dengan cara berbicara halus, tidak berbuat kasar, serta menyemangati anak saat berkegiatan.

Rekomendasi Bacaan Tentang Parenting Islam

Jika ingin lebih mendalami ilmu ini, berikut rekomendasi buku parenting Islam untuk Anda.

  • Smart Islamic Parenting, Mendidik dan Mencetak Buah Hati ala Nabi karya Ahmad Abi al-Musabih
  • Parenting Islami, Membentuk Anak Berkarakter karya Ridwan Abdullah Sani
  • Fitrah Based Education karya Ustaz Harry Hasan Santosa
  • Sentuhan Parenting karya Budi Ashari LC
  • Islamic Parenting, Pendidikan Anak Metode Nabi karya Syaikh Jamal Abdurrahman

Demikian ulasan mengenai konsep parenting Islam. Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk menjadikan anak pribadi yang taat.

Leave a Comment